Mohon tunggu...
Dermaga
Dermaga Mohon Tunggu... -

Ujung pena di dermaga, ombak adalah saksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meminta Mati

15 Oktober 2015   10:31 Diperbarui: 15 Oktober 2015   10:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku yang meminta mati

kusayaatkan ribuan luka di seutas nadi

kutancapkan busur di tengah hati

perih

**

melumat habis kesakitan

menanti datang ketiadaan

dua peria hitam bertamu malam

menawarkan racun akhiri penyiksaan

aku menolak

aku ingin luka yang begitu dalam

menganga berdarah

menyengat hidung gagak-gagak lapar

memancing belatung-belatung liar

**

buang mayatku jauh-jauh

aku ingin mati sendiri

**

lagi-lagi dua wanita putih bertamu siang

tawarkan manja ranjang

tawarkan ngilu-ngilu kulit bambu

sayatan tidak terasa

sakit bertahan lama

pergi pintaku

aku ingin luka sendiri

aku tidak ingin bersaksi

aku yang ingin mati

yang hidup telah lama di giring ke pemakaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun