Yang Terhormat para Pembaca , Khususnya Menteri Pendidikan , disini saya akan menulis tentang catatan dan coretan soal UN , kenapa ada kecurangan , apa alasannya? berikut ulasannya dari saya , sebelumnya minta maaf jika ada tulisan yang kurang mengena di hati anda.(Sebenarnya Tulisan ini sudah mau ditulis dari dulu (2010 kira-kira zaman saya SMP) , cuman baru kesampean dan ingetnya lagi baru sekarang)
"Kecurangan Dilakukan Untuk Mendapatkan Nilai Tertinggi Pastinya".
SMP (Sekolah Menengah Pertama) Â Version
- Lakukan kecurangan demi masuk sma/k favorit (zamanku zona kebayor-Lakukan kecurangan demi masuk sma/k favorit (zamanku zona kebayoran) sma 70,6,47,74,24 / smk 18,6 (pelajar menengah pinter)
- lakukan kecurangan demi lulus. (pelajar medioker).
SMA (Sekolah Menengah Atas) Version
- lakukan kecurangan demi masuk PTN > jurusan favorit (Utamanya , Negeri)
- atau sebagai syarat masuk/mendaftar jadi pegawai negeri,tni,polri atau profesi khusus.
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) (STM/SMT,SPS,SMEA,SMIP,SPM , DLL.....)
- Lakukan kecurangan demi lulus , tidak berpikir nilai tinggi , yang penting lulus kemudian bisa masuk kerja.(80% )
SD (Sekolah Dasar) Version
- sama seperti smp dan sma
kesimpulan :
- Mayoritas Kecurangan , umumnya terjadi pada jenjang yang harus membutuhkan kelanjutan (ke jenjang berikutnya).
SD,SMP dan SMA Umumnya , disini mereka melakukan kecurangan di UN DEMI MELANJUTKAN KE JENJANG TERTINGGI BERIKUTnya. secara untuk SMK Â tidak perlu mengejar nilai tinggi , yang penting bisa langsung kerja.
Nilai UN adalah "GOLDEN TICKET" menuju cita-cita (secara pasif).
Merujuk pada state Pemerintah/Kementrian Pendidikan : "........UN adalah referensi untuk masuk ke PTN (Jenjang Pendidikan Selanjutnya)"
maka dari itu , mayoritas kecurangan Terjadi di Jenjang yang pasti membutuhkan untuk (harus) lanjut ke jenjang pendidikan lanjutan.
Secara , jujur atau tidak ? Yang penting nilainya tinggi , dan yang nilainya tinggi lah yang bisa lanjut (masuk smp,sma dan PTN Fav).
Jujur pun kalau nilainya lumayan (7-8) nggak ada artinya dengan yang tinggi(8-10) meskipun mereka nilai dari kecurangan.Hukum Kapitalis Berbicara di tahap seleksi/Pendaftaran.
Di SMK , nilai tinggi un , nggak begitu penting , yang penting itu lulus kemudian kerja(Mayoritas)*
*(kecuali di pekerjaan tertentu atau yang mau melanjutkan ke jenjang lanjutan).
Soal pemerintah berharap kejujuran?!
Hah , omong kosong.
Pemerintah juga gak peduli dengan nilai itu.