Mohon tunggu...
Alvin Andrianto Hakim
Alvin Andrianto Hakim Mohon Tunggu... Freelance -

Bukan siapapun tapi bisa menjadi apapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metode Pengajaran dan Pembelajaran Paling Efektif dan Efisien

17 Maret 2016   17:46 Diperbarui: 13 April 2016   11:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Metode Pengajaran Paling Efektif dan Efisien
(Juga berlaku di berbagai Metode Pelajaran, salah satunya BELADIRI(Pencak Silat)).

Tanya -Jawab dengan Penjelasan berikut Contoh
(Tanpa Teori, Buku Kertas dan Alat Elektronik).
1.Si Guru Memberikan Penawaran (Mancing Murid) Untuk Bertanya dengan bahasa yang Ramah dan Bersahabat).
(Karena apa dipancing, mungkin saja muridnya malu atau takut untuk bertanya , Supaya Mau ya dihilangkan dulu Ketakutannya).
.
2.Jika tadi Opening nya udah benar, Maka murid berani bertanya.
.
3.A.Guru Kemudian Menjawab,
Menjelaskan (Apa yang ditanyakan)
3.B.Kemudian memberikan Contoh Praktiknya (Diusahakan cara yang Praktis Mudah dan Sederhana).
.
4.Setelah menjelaskan dan mencontohkan, Guru Bertanya Lagi soal PEMAHAMAN murid (sudah paham atau tidak).
.
5.Apabila Murid masih belum paham juga? Ajak Si Murid untuk ikut mempraktekan nya(Turut Merasakannya).
.
6.Kiranya di tahap ini , Murid sudah bisa (dikit-dikit lah) , sebab si murid sudah mencoba/turut merasakannya,
Praktek dengan gerakan lebih mudah diingat daripada sekedar teori masukan (Baca Tulisan atau Mendengarkan).
.
7.Guru kemudian Bertanya lagi, Kira-kira enak apa tidak?
.
(Jika Pelajaran yang bisa Caranya di Kembangkan/Improvisasi)
.
Apabila murid kurang sreg? Murid dicoba menggunakan caranya sendiri
(tentunya tetap nyambung dengan teori yang sedang dibahas saat itu).
.
8.Jika ada (ketemu) cara enaknya dan sesuai bahasan? Maka lahir lah JURUS/CARA BARU. (enaknya gimanalah, mau dibikin simple atau sulit juga terserah, tapi sebaiknya yang efisien).
.
9.Guru kemudian menjelaskan kembali, soal Pertimbangan.
Yaitu mengingatkan soal Perkiraan , Sebab, Hasil dampak dan akibatnya.
.
10.Jika bagus, Kembangkan lagi dan buat si murid (lebih bebas) , jangan di paksa mengikuti pakem apalagi pakem yang kelewat kaku dan memaku.
.
11.Dengan selesai satu masalah ini, Kiranya murid yang lain juga akan ikut berani.
.
Murid lain mungkin akan berani bertanya soal keraguan dari apa yang dipikirkannya, yang mungkin saja sebuah hal yang mana mungkin saja tidak terpikirkan oleh Guru maupun murid lainnya.
.
Bisa saja si murid akan memberitahukan soal kelemahannya maupun cara lain(tambahan dan tambalan nya).
.
12.Lakukan lagi penyelesaian masalah tersebut seperti cara2 (langkah2 sebelumnya).
.
Masalah yang ada disini bukan soal mampu atau tidak
tapi mau apa tidak, khususnya dari posisi Gurunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun