Mohon tunggu...
Derisna Aditya
Derisna Aditya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang, Progdi Pendidikan Matematika angkatan 2014.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Game, Bermanfaat Atau Merugikan?

4 Januari 2015   18:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan yang nama nya “game” ?? pasti semua sudah tau dari anak kecil sampai orang dewasa. Dengan berkembangan nya jaman teknologi di Dunia ini, game menjadi hal yang menarik bagi berbagai kalangan. Dan pada jaman sekarang pun game menjadi sangat canggih antara lain ada game offline dan game online. Banyak sekali ragam game dengan kategori nya, dari mulai Action, Petualangan, Olah raga, Racing, Edukasi, bahkan Strategy.

Rata – rata anak jaman sekarang sangat gemar bermain dengan yang nama nya game. Dimulai dengan game online sendiri yang dirancang untuk bisa bermain dengan siapa saja lebih dari 1 orang di Dunia maya dan bisa dimainkan dimana saja tentunya dengan fasilitas internet yang memadai. Contoh game online yang sering dimainkan, yaitu Point Blank, Fifa Online, AyoDance, Dota, Warcraft dan masih banyak lagi. Game online sering dimainkan di Komputer atau warnet dan di  gadget berbasis Smartphone.

Sedangkan game offline dirancang untuk bermain dengan kawan sekitar nya saja. Dan alat untuk bermain game offline hanya terbatas, seperti PS (PlayStation) dan komputer. Contoh dari game offline, yaitu Pro Evolution Soccer (PES), Most Wantet, Harvest Moon, Grand Theft Auto (GTA) dan masih banyak lagi.

1420351120675019141
1420351120675019141

Apakah bermain game bermanfaat ataukah merugi ?

Menurut salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson justru menyarankan agar anak-anak bermain  game. Menurutnya, anak-anak akan lebih banyak mendapatkan pelajaran berharga dari game ketimbang menonton televisi. Tom Watson juga, menyebutkan bahwa dengan bermain  game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Hasil penelitian mereka terhadap orang-orang berusia 18-23 tahun menyatakan bahwa seseorang yang bermain game akan lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekitarnya dan kemampuan visualnya lebih meningkat bila dibandingkan dengan orang yang tidak bermain game. Orang yang bermain game akan mengembangkan kemampuan dalam berbahasa asing, membaca, matematika, dan pemecahan masalah.

Selain itu, dengan bermain game, secara tidak sengaja koordinasi antara mata dan tangan dapat lebih terlatih. Pendapat lain dari Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan tensi darah pun akan menurun. Selain itu, menurutnya bermain game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan. Itulah segelintir manfaat dari game.

Meski ada manfaatnya namun game juga dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi kehidupan anak. Menurut Mayke S.Tedjasaputra, pengajar senior di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengungkapkan, seseorang memerlukan persentuhan dengan objek yang nyata. Mayke menambahkan, gadget elektronik games yang bersuara, bergerak dan berwarna bisa memberikan stimulus yang terlalu kuat pada orang tersebut.

Jika sejak usia dini anak sudah terbiasa dengan perangkat digital, dikhawatirkan anak akan malas ketika distimulasi dengan kegiatan belajar yang statis. "Bila sudah terbiasa pada permainan digital yang dinamis tentu anak akan malas melihat huruf-huruf yang statis," urainya. Bahkan di kehidupan sehari – hari tingkah orang akan berubah seketika gara – gara efek dari bermain game. Contoh, orang akan menjadi malas melakukan sesuatu dan orang itu akan sulit bersosialisasi dengan apa yang ada disekitarnya. Bahkan pikiran orang tersebut menjadi tidak fokus dengan apa yang ia jalani dan dipikiran nya hanyalah untuk bermain game semata -  mata. Dan yang paling parah adalah orang tersebut akan mudah terserang penyakit dari mulai mata, telinga, kulit, pernafasan, bahkan tulang nya. Ini disebabkan karena radiasi yang terpancarkan oleh layar komputer atau gadget smartphone yang sangat canggih membuat organ tubuh kita menjadi melemah, dan dengan sikap duduk yang berlama – lama untuk bermain game akan membuat tulang kita menjadi mudah keropos dan kehilangan kalsium karena jarang digerakan untuk waktu yang lama.

Itulah beberapa manfaat dan kerugian yang bisa diambil dari bermain game. Tidak semua game bisa merugikan, bahkan ada game yang bisa memberikan kita manfaat seperti pintar dalam mengasah strategy, bisa berbahasa asing, bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu dan kerjasama tim. Bagi orang tua sebaiknya mewaspadai anaknya yang suka bermain game, beri penjelasan dan informasi tentang apa yang dilakukan oleh anaknya, apa manfaat dan kerugian bermain game serta membatasi waktu anak bermain game agar tidak kencaduan bermain game terus menerus dan selalu diingatkan waktu untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun