Mohon tunggu...
Deris Maulana
Deris Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang gemar sekali bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila sebagai Pilar Keselamatan Mental Remaja

16 Desember 2023   08:06 Diperbarui: 16 Desember 2023   08:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, menawarkan landasan yang kokoh dalam membangun keselamatan mental remaja. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mampu menjadi panduan yang positif dan mencerahkan bagi generasi muda. Dalam era yang dipenuhi dengan tekanan dan tantangan, mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi fondasi utama untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan mental remaja.

Apa itu kesehatan mental? mental adalah keadaan individu sejahtera menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Dengan demikian, kesehatan jiwa mencakup aspek-aspek fisik, psikologis, sosial.

Individu yang sehat secara mental adalah mereka yang memiliki kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menjaga perasaan orang lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia. Saat ini, individu yang sehat mental dapat didefinisikan dalam dua sisi, secara negatif dengan absennya gangguan mental dan secara positif yaitu ketika hadirnya karakteristik individu sehat mental.

Ketahanan mental remaja dapat diperkuat melalui implementasi nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan, keadilan, dan kesejahteraan. Prinsip-prinsip seperti gotong royong, kesetaraan, dan keadilan sosial dapat menjadi alat efektif untuk membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif remaja. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, remaja dapat merasa terhubung dengan masyarakatnya dan memahami pentingnya saling mendukung.

Lebih dari sekadar kerangka kerja untuk tata kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila memberikan arah moral dan etika yang kuat. Keterbukaan, keadilan, dan persatuan yang dianut oleh Pancasila dapat menjadi jembatan untuk mengatasi masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi yang sering dialami oleh remaja. Dengan merangkul nilai-nilai ini, remaja dapat merasa diterima dan memiliki tempat yang aman untuk berkembang.

Selain itu, prinsip Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda namun tetap satu) dapat membantu remaja memahami pentingnya menghargai perbedaan dan meresapi keragaman masyarakat. Ini bukan hanya memperkaya pengalaman mereka tetapi juga membangun toleransi dan empati. Sikap positif terhadap perbedaan dapat membantu mengurangi tekanan sosial dan memungkinkan remaja mengembangkan identitas mereka tanpa takut dicap atau dihakimi.


Pancasila, dengan keberagaman nilai-nilai dan pesan positifnya, bukan hanya sebuah ideologi politik, tetapi juga sumber inspirasi untuk membangun mental remaja yang kuat dan berdaya. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Pancasila dapat menjadi pemandu yang memandu remaja menuju ke arah yang lebih baik, memberikan mereka kekuatan untuk menghadapi tantangan, dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun