Mohon tunggu...
Derin Farhatu Shiyam
Derin Farhatu Shiyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perikanan Unpad 2018

Allahumma yassir walaa tu'assir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pemasaran Abon Ikan Lele

8 November 2021   22:00 Diperbarui: 8 November 2021   22:05 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS PEMASARAN ABON IKAN LELE

JUNIANTO1 DAN DERIN FARHATU SHIYAM2

  1. Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
  2. Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD

 Menurut definisi SNI 01-3707-1995, abon adalah sejenis makanan kering dengan bentuk yang unik, terbuat dari daging, direbus, disuwir, dibumbui, digoreng dan ditekan. Bahan baku pembuatan abon terdiri dari bahan baku dan bahan penolong, dan bahan baku merupakan komponen utama abon.  Abon merupakan makanan tahan lama dengan kandungan protein tinggi dan kadar kolesterol rendah yang sudah dikenal masyarakat.

Ikan lele merupakan jenis ikan yang dapat digunakan untuk membuat abon ikan, mudah didapat dan peralatan yang dibutuhkan sederhana, sehingga usaha abon lele tidak memerlukan biaya investasi yang besar (Aliyah 2015).  Oleh sebab itu peluang bisnis abon ikan lele sangat terbuka bagi yang berminat mendirikan usaha baik untuk usaha sampingan maupun usaha rumahan (Sundari et al 2017)

Abon ikan lele diidentifikasikan sebagai kebutuhan fisologis. Kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan utama untuk manusia. Kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan. Abon ikan lele termasuk kedalam pangan yang berarti kebutuhan fisiologis bagi manusia.

Segementasi pasar yang dapat digunakan untuk produk abon ikan lele ini adalah segementasi demografi, melihat beberapa aspek seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status menikah, dan lainnya.  Abon ikan lele menggunakan segementasi demografi karena sasaran utama yaitu dilihat dari usia, walaupun bisa dinikmati dari berbagai usia dan kalangan namun tujuannya untuk ibu-ibu karier yang ingin praktis saat makan serta anak-anak kosan karena abon ikan lele ini yang bisa bertahan cukup lama.

Sejauh ini persaingan antar pengusaha abon ikan belum dirasakan menjadi kendala. Hal ini karena keterbatasan produksi abon ikan di Indonesia sehingga peluang pasar abon ikan bisa dikatakan masih sangat besar. Hal ini didapat dari hasil analisis aspek pasar pada bisnis abon ikan. Selain itu,  dapat menjadi produk substitusi abon daging serta dapat menjadi komoditi ekspor. Oleh karena itu, kondisi ini merupakan suatu peluang bagus, baik bagi para pengusaha untuk lebih mengembangkan usahanya.

Abon ikan lele sudah banyak diperjual belikan baik secara langsung ataupun lewat e-commers, hal ini berakibat persaingan abon ikan lele semakin pesat. Pesaing abon ikan lele dipasaran kurang lebih 36 produk.  Substitusi abon ikan lele juga tidak kalah banyak. Ikan lele tidak hanyak diolah untuk dijadikan abon, tapi bisa diolah menjadi makanan lainnya seperti bakso, snack, nugget, kerupuk dan lain-lain. Substitusi produk dari ikan lele kurang lebih 20 produk.

Dasar-dasar persaingan yang digunakan yaitu cost advantage yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing yang diperoleh dengan menyampaikan nilai yang lebih besar pada pelanggan, harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai walaupun dengan harga tinggi. Abon ikan lele ini memiliki keunggulan dengan berbagai varian yang ditawarkan (original, pedas dengan level 1, 2, 3) serta kemasan yang memudahkan konsumen untuk menyimpannya.

Perencanaan pemasaran dimulai dengan membuat desain produk terlebih dahulu yang akan dijual.  Desain produk untuk abon ikan lele ini adalah merancang organoleptiknya, yaitu Warna Kuning Kecoklatan, Aroma Khas abon ikan lele, rasa sedikit manis (pedas sesuai level variannya) dan Tekstur  berserat seperti kapas.

Abon ikan lele dikemas menggunakan toples plastik yang mempunyai kelebihan tahan terhadap benda padat, cair dan gas, selain itu sifat transparan pada plastik berpengaruh terhadap promosi agar konsumen bisa melihat produk abon ikan lele. Ukuran kemasan yang tidak terlalu besar memudahkan konsumen untuk menjadikan abon ikan lele ini sebagai oleh-oleh atau bekal saat perjalanan jauh. Dengan kemasan toples ini abon ikan lele dikemas lebih modern dan mewah, cocok dijadikan sebagai pangan oleh-oleh. Satu toples berisi 100gr abon ikan lele.  Kandungan gizinya :  air (%) 7,71; Abu (%) 4,59; Protein (%) 26,50; Lemak (%) 24,12; Karbohidrat (%) 37,08 dan Energi (kkal) 471.

Harga abon ikan lele yang ditawarkan memiliki harga yang kompetitif dan terjangkau, serta sudah melewati proses perhitungan yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Harga yang ditawarkan yaitu 25.000 untuk 100gr abon ikan lele. Dengan harga 25.000 dan packaging yang mewah bisa menarik konsumen untuk membeli. Startegi penentuan harga menggunakan cost-plus pricing yang bertujuan untuk mendapatkan laba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun