Mohon tunggu...
Deri Derajat
Deri Derajat Mohon Tunggu... -

I am an ordinary man, want to be a special one for humanity and peace.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jatuhnya Ben Ali, Menyusul Mubarak adalah Awal kebangkitan Islam

1 Februari 2011   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ucapan rasul terbukti kebenarannya,  kebangkitan ummat tinggal menunggu waktu, kejatuhan Ben Ali (Tunisia) dan insyaAllah Husni Mubarak memperjelas periodesasi perjalanan ummat Islam.  Saat ini kita berada pada periode keempat perjalanan ummat, insyaAllah periode kelima akan segera terjadi setelah tanda-tanda kehancuran penguasa-penguasa tiran  terjadi. Berikut kutipan dari ceramah ustadz Ihsan Tanjung yang saya kutip dari  sini.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW riwayat Imam Malik, dijelaskan beberapa periode perjalanan ummat Islam : 1. Fase Nubuwwah Fase ummat manusia saat dipimpin langsung oleh Nabi SAW secara langsung. Fase ini adalah fase paling gemilang dalam perjalanan sejarah ummat Islam. Ummat Islam merasakan bimbingan langsung dari Allah SWT melalui nabi-Nya yang mulia. 2. Khilafatan Ala Minhaj An Nubuwwah Dimulai dengan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Masa ini merupakan masa setelah nabi di mana para pemimpin ummat Islam tunduk pada syari’at Islam. Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib adalah mereka yang menjadi panutan ummat Islam. Masa pertama dan masa kedua adalah masa teladan bagi ummat Islam hingga hari ini. 3. Mulkan ‘Aadhon (Raja-raja yang menggigit) Tiga yang terkenal adalah dinasti Umayyah, dinasti Abbasiyyah, dan yang terakhir dinasti Utsmaniyyah. Abul Ala Al Maududi menulis Al Khilafatu wal Mulk, “Zaman ini secara formal memang disebut Khilafah secara formal, tapi secara teknik operasional dilakukan dengan metode kerajaan. Disebut Mulkan ‘Aadhon, karena sebagian dari mereka masih menggigit Alqur’an dan Sunnah, tapi sayang hampir lepas dan akhirnya lepas juga”. Zaman ini berakhir tahun 1924 karena berdirinya Dewan Nasional Turki yang dipimpin oleh Musthafa Kemal Attaturk. Ulama’-ulama’ saat itu yang masih istiqomah enggan menyebut Attaturk yang berarti “Bapaknya Turki”. Mereka lebih senang menyebutnya “A’datturk” (Musuhnya Turki). Partai Refah, cikal bakal dari AKP saat ini, saat itu memasang foto Attaturk dalam posisi tiduran, sedangkan partai-partai yang lain memasang dalam posisi berdiri gagah. Saat ditanya tamu yang berkunjung perihal foto tersebut, para aktivis Refah menjawab, “Kami memasang foto ini karena peraturan Turki Sekuler mewajibkan semua kantor memasang foto Nabi Sekuler ini. Nah, karena syaratnya memasang fotonya, kami pilih gambar Attaturk yang sedang tiduran, biar dia tidur sementara kami bekerja”. Setelah tahun 1924 dimana khilafah Utsmaniyyah runtuh, praktis ummat Islam masuk ke dalam fase berikutnya, sesuai dengan hadits Nabi. 4. Malikan Jabbariyyah (Raja Diktator) Ummat Islam masuk dalam fase ini, dimana ummat ini tidak memiliki pelindung, imam, dan pemimpin sama sekali sejak 1924. Saat ini ummat Islam mencapai titik nadir perjalanan sejarahnya. Sebelum masa ini masih dirasakan adanya kesatuan antar ummat Islam pada berbagai wilayah Islam di dunia, betapapun raja-raja yang memimpin khilafah. Awal abad 20, di Indonesia ditemukan surat-menyurat antara sultan di Indonesia dan kekhilafahan Utsmaniyyah. Fatahillah sendiri belajar militer di Turki setelah pulang haji dari Makkah, sehingga bisa mengalahkan Portugis di Nusantara. Saat ini ummat Islam tidak bisa satu kata, bahkan dalam penentuan hari raya. Dengan izin dari Allah SWT, insya Allah suatu saat ummat Islam akan keluar dari zaman ini. Yang terpenting, kita bisa menyadari di periode mana kita berada. Kalau kita lihat kondisi saat ini, kita berada di masa yang keempat, dimana saat ini ummat Islam tidak lagi bersatu di bawah naungan khilafah Islamiyyah. 5. Khilafatan ‘Ala Minhaj An Nubuwwah Masa ini adalah masa di mana ummat Islam kembali hidup dalam naungan syari’at dan kekhilafahan. Pelajaran dan Hikmah Ummat Islam saat ini hendaknya menyadari posisi dan perannya sebagai komponen utama shohwah Islamiyyah (kebangkitan Islam). Ustadz Sayid Quthb, mengatakan “Tidak mungkin ummat Islam mengejar ketertinggalan teknologi dari dunia Barat. Tidak mungkin ummat Islam ini bergantung sepenuhnya pada kemajuan yang bersifat materi. Sesuatu yang diharapkan oleh ummat manusia saat ini adalah sebuah kepemimpinan dunia yang memiliki aturan dan metode hidup yang jelas. Aturan dan metode ini hanya didapatkan pada segelintir manusia, yakni ummat Islam. Oleh karena itu, apabila kita menginginkan kebangkitan Islam, hendaknya kita mempersiapkan diri dengan meyakinkan dan melaksanakan aturan Islam yang telah digariskan oleh Rasulullah SAW” Untuk melaksanakan hal ini, langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan melaksanakan tahapan-tahapan takwinul ummah (pembinaan ummat)  :

  1. Pembinaan Pribadi Islami (Asy-syakhsiyah Al-islamiy)
  2. Pembentukan keluarga Islami (Al Mar’ah Ash-sholihah)
  3. Pembentukan basis masyarakat Islam (Al-mujtama’ Al-islamiy)
  4. Pembentukan daulah Islam (Ad-daulah Al-islamiy)
  5. Pembentukan khilafah Islam (Khilafah Islamiy)
  6. Islam sebagai ustadziyyatul ‘alam (guru bagi semesta alam).

Wallahu a`lambishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun