Mohon tunggu...
Deri Derajat
Deri Derajat Mohon Tunggu... -

I am an ordinary man, want to be a special one for humanity and peace.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik Demi Detikpun Tak Terasa....

26 Januari 2011   02:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara ayam jantan berkokok Pertanda malaikat turun ke bumi Hari masih begitu muda Belum genap pukul empat Sayup-sayup suara alarm hpku Sang setan menutup telingaku Seraya berbisik.... Hari masih panjang...tidurlah terus sampai subuh menjelang.... Terjaga aku dalam sesal Suara adzan Shubuh menggugah nyenyak Kadang sesal tak berkesan... Sering kuulang rasa yang ada... Ya Allah.... Beri hamba secercah nurMu Agar dapat bercengkrama denganMu Sebelum adzan Shubuh menggema Agar aku dapat bersyukur atas karuniaMu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun