Sekilas jika kita melihat poster sebuah film baru yang rilis di tahun ini 28 Agustus besutan dari sutradara Marco Pontecorvo
pasti menemukan sesuatu yang sedikit "aneh".
Saya yang berstatus sebagai muslim merasakan sesuatu itu. Tapi kok ndak ada pencekalan atau larangan terhadap film ini? Kok senyap? Apakah gara-gara keadaan ekonomi yang sedang morat-marit membuat orang-orang tidak kritis lagi?
Ternyata eh ternyata, setelah saya mencoba memahami dan mencari tahu (tabayun) akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan saya tadi ketika melihat poster film ini, barulah saya sadar bahwa pengetahuan saya masih sangat sedikit dan ketika menonton filmnya sampai habis, saya tidak melihat ada sangkut pautnya terhadap Islam ataupun penghinaan lainnya
Di poster promosi terpampang tiga anak kecil, dua perempuan dan satu laki-laki sedang berdoa (dengan sikap sujud;menekuk kaki hingga lutut menyentuh tanah) sambil menggenggam Rosario dengan judul besar FATIMA
Nama Fatima untuk umat muslim sangat "familiar" karena merupakan nama seorang anak perempuan dari Nabi terakhir Muhammad shalallahu alaihi wassalam yaitu Fatimah Az-Zahra.
Dan kejutan untuk saya ini adalah bahwa FATIMA juga nama yang suci untuk umat Kristen Katolik. Di Portugal, Spanyol, dan Amerika Latin, tak sedikit orang tua memberi nama baptis putri mereka Maria Fatima (atau Maria di Fatima). Tak banyak yang tahu tentang itu, selain kalangan Katolik sendiri.
Fatima adalah nama dusun di Portugal yang terletak 142 km sebelah utara Lisbon. Seperti Lourdes, Fatima juga didedikasikan untuk menghormati Bunda Maria, dan tiap tahunnya lebih dari empat juta orang berkunjung kesini.Â
Sampai detik ini saya menyadari bahwa pentingnya belajar sejarah.
Bahkan presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, sempat mampir mengucap syukur ketika Portugal menang Euro Cup 2016.
Yah... Fatima adalah Vatikan kedua di Benua Eropa.