Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | My journey (4) dan (5)

21 Juli 2019   18:42 Diperbarui: 21 Juli 2019   18:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 4

Masyaa Allah Puji Tuhan melalui seorang teman di kajian aku mendapatkan informasi pekerjaan meskipun hanya sebagai penjaga toko tidak masalah karena aku membutuhkan pekerjaan yang halal dan uang untuk biaya kehidupan sehari-hari ku di tanah rantau ini. Awalnya ku kira ini hanyalah sebuah toko pakaian kecil ternyata Masyaa Allah sekali lagi ini membuat ku kaget memang ini toko kecil tapi produk yang mereka jual sudah mendunia.

Disini pun aku belajar banyak hal memulainya dari awal dan terlebih lagi pekerjaan ini tidak membuat ku terikat dan suatu kali aku pernah bertanya pada salah satu teman

"Eh kita di sini kerja kan?" Tanya ku. Mungkin ini efek dari pekerjaannya sebelumnya di restoran yang setiap hari di kejar target harus menyelesaikan semua pekerjaan dalam satu waktu

Di sini terlalu santai saking santainya aku dan pegawai lainnya sering tertidur saat siang harinya ... Penjualan sebenarnya bukan dari orang yang datang langung ke toko tapi lebih banyak pemesanan online. Di sini tidak hanya menjual pakaian muslim tapi produk sebenarnya buatan toko ini adalah tas yang terbuat dari kulit sintesis yang dibuat oleh pengerajin asli orang Indonesia. Desainnya sederhana tapi terlihat mewah.

"Pengiriman terjauh pernah kirim kemana?" Tanya ku penasaran pada teman di bagian pengepakan barang

"Rusia deh kayaknya!" Jawabnya ragu karena tidak mengingat lagi

Mata ku berbinar karena kaget sudah sejauh itukah? Tanyaku dalam hati

"Kalau di Indonesia yang terjauh kemana?" Tanya ku lagi

"Sabang deh kayaknya!" Jawabnya ragu lagi

"Yang dari Merauke?" Lanjut ku

"Belum ada deh kayaknya!" Ucapnya

"Toko pusatnya dimana? Dan cabangnya dimana?" Tanya ku seperti wartawan

"Ini pusatnya mba dan cabangnya 1 ada di Malaysia 1 di Lampung 1 di NTB" jawabnya sambil tersenyum

Aku kembali kaget dengan fakta itu dan memang saat itu aku masih kaku belum terlalu akrab dengan pegawai lainnya yang umurnya masih di bawah ku dan mereka pun tampaknya masih menyesuaikan diri dengan ku dan selalu bersikap sopan karena tahu umur ku berkali-kali jauh diatas mereka (akh  lagi-lagi umur)

4 bulan aku masih terus menyesuaikan diri aku dan mereka belum terlalu akrab meski obrolan-obrolan kami sudah semakin banyak terkadang kami membahas tentang film tentang makanan dan mengeluh tentang customer yang tidak membudayakan membaca karena masih bertanya padahal di caption sudah tertulis dengan lengkap.

Ada suatu hari customer yang sudah memesan dan transfer bahkan barang sudah di kirim tiba-tiba cancel karena di marah suaminya karena belanja gak bilang

Ada yang komplain karena paketannya lama sampai pas di cek lagi ternyata kami lupa memasukan data sehingga memang belum di kirim dan ternyata sudah 1 Minggu lebih

Ada yang marah-marah karena barang yang pre order pesanannya belum selesai tepat waktu

Ada yang protes kenapa dia tidak di beri tahu bahwa besok ada promo 50% padahal dia  membeli berkelang 1 hari sebelumnya

Di sini pun aku belajar banyak hal memulainya dari awal dan terlebih lagi pekerjaan ini tidak membuat ku terikat dan suatu kali aku pernah bertanya pada salah satu teman

"Eh kita di sini kerja kan?" Tanya ku. Mungkin ini efek dari pekerjaannya sebelumnya di restoran yang setiap hari di kejar target harus menyelesaikan semua pekerjaan dalam satu waktu

Di sini terlalu santai saking santainya aku dan pegawai lainnya sering tertidur saat siang harinya ... Penjualan sebenarnya bukan dari orang yang datang langung ke toko tapi lebih banyak pemesanan online. Di sini tidak hanya menjual pakaian muslim tapi produk sebenarnya buatan toko ini adalah tas yang terbuat dari kulit sintesis yang dibuat oleh pengerajin asli orang Indonesia. Desainnya sederhana tapi terlihat mewah.

"Pengiriman terjauh pernah kirim kemana?" Tanya ku penasaran pada teman di bagian pengepakan barang

"Rusia deh kayaknya!" Jawabnya ragu karena tidak mengingat lagi

Mata ku berbinar karena kaget sudah sejauh itukah? Tanyaku dalam hati

"Kalau di Indonesia yang terjauh kemana?" Tanya ku lagi

"Sabang deh kayaknya!" Jawabnya ragu lagi

"Yang dari Merauke?" Lanjut ku

"Belum ada deh kayaknya!" Ucapnya

"Toko pusatnya dimana? Dan cabangnya dimana?" Tanya ku seperti wartawan

"Ini pusatnya mba dan cabangnya 1 ada di Malaysia 1 di Lampung 1 di NTB" jawabnya sambil tersenyum

Aku kembali kaget dengan fakta itu dan memang saat itu aku masih kaku belum terlalu akrab dengan pegawai lainnya yang umurnya masih di bawah ku dan mereka pun tampaknya masih menyesuaikan diri dengan ku dan selalu bersikap sopan karena tahu umur ku berkali-kali jauh diatas mereka (akh  lagi-lagi umur)

4 bulan aku masih terus menyesuaikan diri aku dan mereka belum terlalu akrab meski obrolan-obrolan kami sudah semakin banyak terkadang kami membahas tentang film tentang makanan dan mengeluh tentang customer yang tidak membudayakan membaca karena masih bertanya padahal di caption sudah tertulis dengan lengkap.

Ada suatu hari customer yang sudah memesan dan transfer bahkan barang sudah di kirim tiba-tiba cancel karena di marah suaminya karena belanja gak bilang

Ada yang komplain karena paketannya lama sampai pas di cek lagi ternyata kami lupa memasukan data sehingga memang belum di kirim dan ternyata sudah 1 Minggu lebih

Ada yang marah-marah karena barang yang pre order pesanannya belum selesai tepat waktu

Ada yang protes kenapa dia tidak di beri tahu bahwa besok ada promo 50% padahal dia  membeli berkelang 1 hari sebelumnya

pinterest/ily 188k
pinterest/ily 188k
Bab 5

Selain jadi freelance jaga toko disini pun aku bisa melanjutkan sesuatu yang benar-benar sesuai fashion ku yaitu menulis di blog. Aku tergabung dalam komunitas blogger kapan pun ada liputan aku bisa izin tidak masuk. Dan teman-teman blogger selalu berupaya menumbuhkan cinta ku pada kota rantau ini... Akh aku takut jatuh cinta aku takut terikat dengan kota ini karena aku juga ingin kembali ke kota kelahiran ku suatu hari nanti setelah capek berkelana mencari

Jika ditanya apa yang aku dapatkan dari ikut liputan, padahal aku tidak mendapat imbalan yang nyata? Maka aku akan menjawab pengalaman berharga.. jawaban klise tapi itulah kenyataannya karena dari liputan ini aku bertemu banyak orang-orang hebat di bidangnya, mendapat produk atau voucher untuk produk terbaru dari narasumber yang mempromosikan usahanya dan lebih dari itu adalah menambah wawasan serta koneksi jaringan pertemanan.

Ternyata semudah itu jika mau berusaha tapi aku selalu bertanya kenapa dulu sulit sekali berurusan dengan seorang penulis yang sudah mempunyai nama dari kota ku padahal aku sudah berkorban banyak untuk semua persyaratan demi bergabung dengan komunitas kepenulisan yang dia kelola dan sungguh sampai sekarang pun aku belum mendapatkan jawaban.

Suatu hari sempat aku terharu atas ucapan seorang teman yang memuji tulisan ku meski terkadang di tiap paragraf masih terdapat kalimat yang salah padahal jam terbangnya untuk meliput dan tulisannya lebih banyak dari ku. Meski jika pada akhirnya dia hanya berbasa-basi aku tetap menghargai basa-basinya itu yang tidak sekalipun terlihat basi.

Yang di butuhkan setiap orang adalah kesempatan. Kesempatan untuk menjadikan peluang sebagai pembuktian diri, disini aku tidak ingin membuktikan diri aku bisa menulis toh semua orang juga bisa menulis tapi aku hanya ingin tulisan ku di baca meskipun hanya 1 paragraf dan bukan di buang di tong sampah.

Bersambung... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun