Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

SD di Prancis Hanya 5 Tahun dan Aksi Sekolah dalam Menghadapi Pandemi

8 Februari 2022   15:39 Diperbarui: 18 Januari 2023   03:46 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagi hari kala murid-murid SD menuju gerbang sekolah di bawah redup langit musim dingin (foto: Derby Asmaningrum)

Namun mulai September 2020, demi mengurangi angka pengangguran setelah kelar SMP, pemerintah mewajibkan mereka mengikuti pendidikan profesional dari usia 16 hingga 18 tahun (usia tingkat SMA), di Prancis disebut formation misalnya pendidikan tentang kuliner atau design pokoknya yang sesuai dengan minat.

Pendaftaran di sekolah umum

Kedua puteri saya kini tengah menempuh pendidikan di sekolah dasar negeri. Tidak ada biaya masuk yang berujung pada kwitansi yang bertumpuk-tumpuk alias gratis. Tiap bulan juga tidak ada ritual bayar sekolah. Orangtua cukup membayar biaya kantin dan kegiatan sekolah seperti kunjungan ke museum paling banter 3-5 euro (sekitar 50-80 ribu rupiah) per anak. 

Ada satu lagi yaitu iuran sukarela tiap tahun yang biasanya diminta di bulan-bulan awal masuk sekolah. Daftar sekolah di Prancis gampang, segampang melupakan sang mantan! Daftarnya cukup sekali ketika pertama kali masuk TK dan nanti pas masuk SD nggak perlu daftar lagi, cukup konfirmasi (kecuali pindah sekolah) karena di sini kebanyakan TK dan SD adalah satu grup, gedungnya pun berdempetan.

Ketika daftar, orangtua cuma diminta membawa fotokopi livret de famille (buku keluarga) disertai tanda bukti tempat tinggal bisa dengan alamat yang tertera di tagihan telepon, tagihan listrik, internet, gas atau bukti sewa rumah atau apartemen lalu diserahkan ke kantor walikota yang dari rumah saya hanya lima menit berkendara, semuanya serba deket karena saya tinggal di kota kecil. 

Pihak walikota akan menentukan sekolah untuk sang anak. Orangtua tidak bisa seenaknya memilih sekolah, semuanya sudah ditunjuk sesuai dengan area tempat tinggal, sekolah yang paling dekat dengan rumah kita. Jika orangtua ngotot maunya di tempat lain, ia harus memiliki alasan yang kuat siap berjibaku meminta izin dari walikota dan kepala sekolah yang bersangkutan.

Kalau saya justru bersyukur sekolah anak-anak dekat karena jika ada keadaan darurat, saya bisa cepat dihubungi, cepat hadir. Jika ada buku yang ketinggalan maka saya bisa mempraktekkan hasrat lari sprint bak Usain Bolt buat anterin ke sekolah.

Setelah daftar, beberapa hari kemudian orangtua akan menerima surat pemberitahuan dari pihak walikota lewat pos dan diharuskan menghubungi kepsek yang bersangkutan, membuat janji temu untuk sesi tatap muka dengan membawa si anak beserta surat yang dikirim tadi. 

Masuk sekolah

Tahun ajaran di Prancis dimulai dari awal September berakhir di awal Juli. Hari sekolah TK dan SD di kota saya adalah Senin, Selasa, Kamis dan Jumat dari pukul 8.30 hingga 16.30, Rabu dan Sabtu libur. Lain kota, terkadang berbeda jadwalnya, ada yang hari rabu tetap masuk setengah hari seperti di Paris.

Hari pertama masuk sekolah, tiap tahun, orangtua wajib membeli asuransi sebagai proteksi si anak jika terjadi sesuatu, harganya mulai dari 9.90 euro (sekitar 160 ribu rupiah) tergantung perusahaan asuransi yang dipilih si orangtua.

Pagi hari kala murid-murid SD menuju gerbang sekolah di bawah redup langit musim dingin (foto: Derby Asmaningrum)
Pagi hari kala murid-murid SD menuju gerbang sekolah di bawah redup langit musim dingin (foto: Derby Asmaningrum)

KBM dimulai pukul 08.30, gerbang akan dibuka dari jam 08.20. Hanya 10 menit untuk ramai-ramai menuju sekolah hingga kadang berjubel di depan gerbang menjelang detik-detik jeritan bel tanda masuk. Beberapa guru dan kepseknya sudah mejeng tak jauh dari balik gerbang mengamati satu per satu siswa yang masuk ke area sekolah, demi keamanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun