Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Imbas Corona, Air France Pensiunkan Seluruh Pesawat Airbus A380

4 Juni 2020   04:50 Diperbarui: 18 Januari 2023   00:53 3093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Airbus A380 milik maskapai Air France. Pensiun dini (foto: airfrance.fr)

Tak pandang bulu, pandemi corona juga telah menghantam sektor penerbangan, membuat banyak maskapai menelan rugi sehingga mengakibatkan krisis. Hal inilah yang kini terjadi pada Air France. 

Pada 20 Mei lalu, airline nomor satu Prancis ini menjadi maskapai pertama yang mengumumkan pemberhentian definitif seluruh armada superjumbo double-decker (pesawat tingkat) mereka Airbus A380 lebih awal dari waktu yang sudah direncanakan yaitu di akhir tahun 2022.

Pesawat Airbus A380 adalah pesawat komersil terbesar termegah yang pernah dibuat oleh anak manusia dan menjadi buah bibir, pusat perhatian yang kelahirannya disambut antusias gegap gempita oleh dunia penerbangan dan para pencintanya. 

Dengan body sepanjang 73 meter, tinggi 24 meter, lebar kabin bawah (main deck) 6,5 meter dan 5,9 meter untuk kabin atas (upper deck) serta wingspan (rentang sayap) sepanjang 80 meter, burung besi raksasa ini sanggup mengangkut hingga 850 penumpang namun para maskapai biasanya memaksimalkan hanya sekitar 525 penumpang.

Maskapai Singapore Airlines adalah maskapai pertama di dunia yang menggunakan A380 yaitu pada 25 Oktober 2007 dengan destinasi Singapura (SIN)-Sydney (SYD), Australia. Saya masih ingat nomor registrasinya adalah 9V-SKA. 

Huruf A menandakan urut-urutan A380 ketika bergabung di keluarga besar Singapore Airlines. Pesawat A380 yang datang kedua beregistrasi 9V-SKB, ketiga -SKC, begitu seterusnya. Setelah Singapore Airlines, A380 mulai dioperasikan oleh Emirates (Uni Emirat Arab), Malaysia Airlines, Qantas (Australia) dan lainnya.

Air France yang merger dengan maskapai Belanda KLM di tahun 2004 di bawah bendera Air France-KLM Group dan tergabung dalam aliansi maskapai bernama SkyTeam ini sejak Juli 2019 memang sudah menyatakan ingin menyingkirkan A380 secara bertahap namun dengan hadirnya wabah corona yang tak diundang berujung lockdown yang membuat mandeknya aktivitas penerbangan akhirnya memaksa Air France untuk buru-buru menyudahi hubungannya dengan pesawat montok itu. 

Profitabilitas yang rendah, bahan bakarnya (kerosene atau minyak tanah) yang lebih boros dan lebih polutif juga menjadi alasan kuat Air France menceraikan A380.

Dengan keempat mesinnya, A380 mengkonsumsi 20 hingga 25 persen lebih banyak bahan bakar per kursi dan lebih banyak mengeluarkan CO2 dibanding pesawat generasi baru. 

Di sisi lain, Air France saat ini memang tengah memanggul misi untuk mengurangi 50 persen pembuangan CO2 pada penerbangan domestiknya di tahun 2024 nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun