Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hitam

6 Februari 2019   15:57 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:46 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitam terlahir dalam kelam
Tersadur dari wacana yang kepalang suram
Tumbuh bersama pahit di sudut zaman yang terdiam
Menua bersama rambut-rambut kesunyian yang kusam

Hitam tidak berbicara pada jiwa yang diterangi temaram
Ia berkata-kata pada ramainya sepi yang mencekam
Hitam bukan putih yang berpura-pura muram
Hanya secercah kegelapan yang sinarnya membutakan anak Adam

Hitam mewarnai hati yang tak pernah tersulam
Menginjak-injak taburan cerita masa silam
Menghantar nyanyian-nyanyian dusta hingga mata terpejam
Tak habis meludahi mimpi-mimpi nyata yang bersemayam

Hitam membeku dan membekas runyam
Melucuti hening pagi yang memilih bungkam
Menawan bagai kenangan yang menjadi potret buram
Menggerogoti asa yang samar-samar tergenggam

Jika hitam tak pernah ternoda bak pualam
Mungkin cinta takkan pasrah terlunta dikhianati jahanam
Jika dosa yang terlanjur berputar bersama malam sudah lelah bergumam
Mungkin kau bisa menggamit tanganku menjauh dari asmara yang telah karam

***
Derby Asmaningrum
Paris, 5 Februari 2019

(Kala itu, kau pernah menjadi warna hitamku...)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun