Gadis pirang melaju dengan sepeda kayu
Sangat terik kotaku saat itu
Para pelancong berebut gambar di depan gedung-gedung layu
Bersuka cita mengagumi jalan-jalan yang berbatu
*
Dua sejoli mampir di sudut mataku
Berpeluk mesra melepaskan rindu
Canda tawa, dunia milik berdua
Tak sadar senyum pahitku menggelora
*
Dulu kau dan aku seperti itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!