Mohon tunggu...
Dera Ardilla
Dera Ardilla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hati Berbicara

29 Mei 2015   19:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu yang lalu tepatnya pada hari sabtu seorang prof. Ternama di dunia akuntansi, hampir semua akademika mengenal sosok beliau ini, Prof. Akyar Adnan seorang ilmuan yang terlahir di tanah “Dumai” julukan kota riau

. Memberikan sebuah gambaran baru dalam diri saya, sedikit dan sangat singkat rasannya itu yang saya rasakan ketika pertama kali bisa berincang bincang bersama prof ternama ini. Kurang kata ini mungkin memebrikan gambaran besar akan diri saya yang kurang siraman sebuah ilmu-yang sederhana tetapi penuh makna, beliau =bercerita tentang sebuah filosofi dari sebuah tulisan sederhana yaitu teladan Nabi. Apa telandan nabi itu? Semua hening dan bingung ....... terdengar dari seorang teman saya yang berkata SIFAT’ prof. Sifat apa yang dimilki nabi? Dan teman saya menjawab lagi Amanah Prof, selain itu, Sidiq terlontar dari mulut saya, lalu ramai-ramai kami menyampaikan sifat Nabi, Tabliq dan Fatonah.

Terulis di sebuah papan berwarna putih didepan ruang kelas ASTF, lalu seorang teman saya bernama fiqi beceletuk FAST, kemudian Prof bertanya sifat apa yang dimiliki rasul kita,  dengan besar beliau menuliskan huruf SiFAT. Semua kebingungan atas dasar apa seorang prof ini menuliskan SiFAT, dan sudah sangat jelas kami menyebutkan semua sifat nabi, dan kalimat sederhana ini begitu syarat makna dalam hati saya, tak pernah kita sadari bahwa kalimat sederhana yang sudah 22 tahun saya kenal dan sering sekali saya tuliskan, dan tuhan baru memberikan kesempatan buat saya di umur 22 th untuk mengetahui makana dari kalimat sederhana ini, SiFAT (Sidiq, Fatonah, Amanah, Tabligh).

Sidiq adalah sebuah sikap, perilaku yang ditunjukan dari hati dan dikelola oleh otak lalu dipancarkan melalui sebuah perilkau, negeri kita Indonesia yang kaya dengan umat muslimnya tetapi miskin akan perilaku sidiq, banyak pemimpin kita berkata tak sesuai fakta, banyak laporan yang kita tulis tak sesuai yang terjadi, kita miskin kejujuran, terutama miskin kejujuran terhadap diri sendiri!,  sudah berpa kali kau bohongi dirimu sendiri dari perilkau yang terjadi? Hati mu menagis ingin berkata jujur tetapi lisanmu pandai menyembunyikan fakta yang tak bisa hatimu bohongi. Diri kita miskin kejujuran pada diri kita sendiri. kebohongan yang besar kamu lakukan dalam hidup adalah ketika kamu mampu membohongi hatimu sendiri! ada sebuah kisah, beberapa hari yang lalu saya melakukan sebuah akad perjanjia dengan sesorang, seseorang itu datang pada saya mengajukan pembiayaan untuk membayar biaya sekolah adeknya yang sudah 2 th tidak dilunasi hingga tidak bisa mengikuti ujian, lalu 2 hari kemudian saya berikan ia dana talangan untuk melunasi seluruh biaya pendidikan adiknya,,, dalam sebuah akad perjanjian, singkat tertulis “Pihak II memberikan dana Talangan kepada pihak I yang diperrgunakan untuk membayar biaya pendidikan atas nama Susan (nama samaran).  Terucap diselah akad perjanjian saya mengatakan hubungan kita dengan Tuhan nggeh.. jadi mohon dana ini benar-benar di bayarkan untuk melunasi semua tunggakan biaya pendidikan! Saya ingin mengajak semua orang jujur pada dirinya sendiri nggeh”... ucap saya. Singkat cerita.... 1 hari kemudian.... ada WA dari sih pemohon “ Gini mbak, kan saya sudah dari sekolah adek saya, tapi ternyata dari sekolah bilang kalo adek saya dapat bantuan siswa berperstasi, terus gimana mbk? Apa uangnya saya kembalikan atau gimana mbak?“

Saya hanya menjawab ; nggeh  terimakasih atas kejujurannya, besok kekantor saya nggeh..,suwun,,,, Merinding, ini hal baru dalam hidup saya, saya tidak yakin hal itu bisa terjadi pada diri saya ketika saya diberi pinjaman, saya yakin akan berpikir ngapain saya harus bilang, dya akan hanya  butuh pengembalianya, ndak peduli digunakan untuk apa. Yang penting ngangsur... mungkin pikiran ini yang  sedang kita pikirkan.. tetapi sesungguhnya membangun kejujuran pada orang lain itu tidak lah sulit! Cukup tanamkan  “Virus GANAS” pada diri seorang pemimpin, Virus kejujuran... ketika seorang pemimpin mempunyai virus kejujuran yang ganas, maka akan dengan cepat virus itu tumbuh pada semua lapisan; bawahan, karyawan dan masyarakatnya... kembalilah pada titik balik, untuk menjadi lebih baik.....

Fatonah bermakna cerdas, Dalam Quran surat Al Mujaadilah ayat 11 :Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Sebanyak 845 kali dalam al qurang kata ilmu diulang-ulang, pantaslah jika seorang yang berpendidikan tinggi mempunyai value yang tinggi pula. Karena sangat jelas Allah akan menegaskan dalam kitab sucinya bahwa ia akan mengangakt derajat orang yang berilmu. Tanpa sebuah ilmu apalah arti dari sebuah perjalanan hidup yang tuhan berikan bertahun-tahun untuk kita lewati.  Ketika saya mengajukan sebuah permintaan kepada ibu untuk melanjut kan study saya, ibu berkata saya sudah tak mampu nak! Ibu sudah tua, sudah tidak kuat untuk mencarikan biaya kuliahmu! Mendegar kata itu, hati saya terasa ditumbuh dengan sebuah batu cobek dan dihalukan hingga rata tak berbentuk sebuah bongkahan, wajah seketika menjadi seduh, kelompak mata tak mampu memebndung air mata, dan mulut saya berkata... buuu saya merasakan kehampaan menajlani hidup beberapa bulan ini..... saya kebingunan apa yang salah hingga membuat diriku hampaa.... iyah ketika itu stelah saya lulus dari study tinkat sarjana saya langsung berkejra alibi ingin mengurangi beban orang tua, tetapi selama 6 bulan saya merasakan kehampaan... saya haus akan ilmu, haus dengan pelajaran, rindu akan arahan... hampaaaa.. saya merasakan hamapa buuu... saya ingin sekolah lagi..... termenung dan ibu pergi ke kamarnya... esok paginya ibu saya berkata Nak, Ibu akan berjuang keras untuk kamu, Ibu diberi anak yang mau bersekolah walawpun ibu tak mampu, pergilaah......   seseungguhnya ilmu bisa kita dapat dimana saja, kapan saja, pada siapa saja. Sering kita abaikan ketika kita diberi celotehan oleh putra putri kita yang mungil, karena kita merasa diri kita lebih tau dari putra putri merkaaa.... sahabatkuu.... ilmu itu datang dari mana saja, siapa saja, kapan saja,,, petik dari setiapa apa yg kita dengar, kita lihat, dan kreasikan dalam sebuah tindakan yang positif.... ada sebuah semboyan arab yang menagatakan “ tuntutlah Ilmu dari buaian hingga liang lahat”.... Allah menegaskan dengan jelas bhwa kita harus menjadi muslim yang cerdas, dan Allah akan menagngkat derajat orang-orang yang berilmu.

Amanah, ketika Jujur sudah kita tanamkan dalam setiap apa yang kita lakukan dan kaki kita langkahkan, dan kita cerdas mengelola ilmu yang kita miliki, sikap amanah akan selalu bersampingan disisikanan dan kiri kita, hingga mengapunglah sebuah perilaku yang amanah dalam diri kita. “Mengapung lalu tengelam bak batu yang terlempar dalam sebuah lautan dalam, yang hanya berhitungkan detik sudah sampai pada dasar lautan” itu lah gambaran dari sebuah amanah yang tak dikelola dengan perilaku jurur dan cerdas. Sering kita dengar bahwa jika diri kita sudah mempercayai sesorang lalu diya menghianti kepercayaan yang kita berikan,  hati yang hancur teruleg oelh sbeuah batu besar yang sering kita sebut “KECEWA”. Ketika  Amanah yang kecli dititpkan tuhan untuk kita lau kita kelolah dengan kejujuran dan kecerdasan ilmu yang kita milki, maka dia tidak akan hanya tergambar bak gabus yang mengambang dilautan, tetapi akan menjadi sebuah pohon yang tumbuh dengan subur dan reindang, hingga memberikan sebuah keteduhan pada siapa saja yang berada dibawah pohon itu, saya menggambarkan orang yang mampu mengengam amanah dengan erat seprti pohon beringin yang rindang dan memebrikan keteduhan buat orang-orang yang berada disekelilingnya (dibawahnya).

Tabligh, yaitu menyampaikan atau berbagi, Allah menyukai hambahnya yang selalu berbagi pada saudaranya, berbagi tak hanya berarti berbagi sebuah barang semata, Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibagi-bagikan, bahkan kata tabligh ini menjadi pengantar kita menuju syurga, ada tiga amalan yang tak akan pernah terputus pada diri kita, ketika sudah dipisakan oleh sebuah kematian,yaitu; Ilmu yang bermanfaat, Sodakoh jariah, dan Anak yang Soleh. Kita semua punya dua kunci untuk tidak memutus amal-amal yang sudah kita lakukan, yaitu ilmu dan sedekah.  Ilmu yang kita sampaikan walaw hanya dalam sebuah status BBM, Facebook, Twitter, WA, dll yang dibaca oleh siapa saja yang melihatnya, tak pernah kita bayangkan bahwa status kebaikan yang kita buat di media sosmed akan menghantarkan kaki kita pada kehidupan yang sesungguhnya hidup “SYURGA”, yang kedua; sedekah dari harta kita, waktu kita, pikiran kita, senyum kita dan doa kita. Tidak pernah kita sadari perbuatan yang seple ini lah yang tak akan memutuskan mata rantai amal kita. Mata rantai yang selalu berkaitan hingga membawa kaki kita melangkah pada syurganya...”Sampaikan lah walapun satu ayat”.....

Biografi Penulis :

Nama                           : Dera Ardilla, SEI

Alamat Asal                : Dsa. Lubuk Kemiling Kec. Peninjauan Kab. OKU SUM-SEL

Alamat Domisisli        : Pilahan Kidul KG I Gg. Kendalisodo Kotagede Yogakarta

Phon                            : 0878 3933 0327

Pekerjaan                     : Ketua Pengurus BMT Nur Hidayah Sejahtera

Pendidikan                  :Mahasiswi magister UIN SUKA Yogyakarta, jurusan Keungan Perbankan Syraiah angkatan tahun 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun