[caption id="attachment_286290" align="alignleft" width="224" caption="Ilustrasi Gambar di Ambil dari : Wikipedia"][/caption] Bogor, Kompasiana.com - Kemajuan dan masa depan sebuah bangsa sangat di tentukan oleh kualitas bangsa itu sendiri, diantaranya ditentukan oleh kualitas SDA, SDM, Sosial Budaya  dan jalinan hubungan baik yang bersifat vertical horizontal yang dapat menimbulkan hasil positif. Jika kita lihat bersama, kita sebagai bangsa Indonesia tentu saja dapat melihat dan mempunyai opini tentang gambaran bangsa kita baik secara analitycs maupun secara fundamental. dari sudut pandang tersebut maka sudah jelas bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi menjadi Super Power di segala bidang (Harapan), Mengapa demikian ? karena indonesia mempunyai potensi dan modal yang sangat baik, diantaranya adalah Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah dan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat mumpuni yang dimiliki oleh anak bangsa. dengan modal tersebut Indonesia sangat layak menjadi bangsa yang Super Power. Tapi mengapa mimpi dan harapan tersebut sulit tergapai ? baik, mari kita lihat dari kacamata intropeksi dan pengelolaan managemen bangsa ini. Fungsionalitas Perpaduan antara SDA dan SDM akan sangat menguntungkan apabila hal tersebut diatur secara "Sistematis" oleh managemen yang baik. Sebenarnya Indonesia mampu mengelola kekayaan alamnya dengan mengunggulkan SDM yang dimiliki, terutama jikaPara Tunas Muda/Pemuda di bimbing dan di bantu dengan layak dan terarah. Tapi fakta di lapangan membuktikan bahwa pengelolaan Pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Tunas Muda Indonesia banyak memiliki potensi yang sangat luar biasa, tapi mereka jalan ditempat dan hanya sedikit yang berhasil. hal tersebut karena kurangnya perhatian yang serius dari Pemerintah Pusat. Kesimpulannya adalah Para anak bangsa tidak  di perhatikan dengan serius ! . bagaimana bangsa Ini akan maju jika tidak ada keseriusan dari pemerintah dan elementnya untuk membantu para penerus bangsa? Pemerintah sudah selayaknya bertanggung jawab karena hal tersebut sudah tercantum dalam amanat UUD 1945. banyak para pemuda dan pemudi yang mempunyai kualitas dapat bersaing secara lokal maupun global. Tunas Muda - Mudi membutuhkan dorongan positif agar semuanya berbuah optimal. Menurut penulis solusi untuk problem bangsa ini diantaranya adalah : 1.Para Rakyat Indonesia terutama para penerus bangsa harus memiliki empati dan semangat yang tinggi untuk kemajuan bangsa ini, kita harus berpikir secara sosial dan jangan berpikir untuk  individual. 2.Intropeksi dan bercermin terhadap diri sendiri serta selalu mengawasi dan mendukung roda pemerintahan. 3.Pemerintah harus siap menghadapi tuntutan zaman, pemerintah harus mempunyai solusi yang tepat. Diantaranya adalah dengan memberikan suntikan motivasi dan pelatihan yang baik serta tepat  sesuai kemampuan para pemuda ( Sampai Pelosok ) agar para penerus bangsa ini memiliki Integritas dan Loyalitas yang tinggi. Memang hal tersebut tidak mudah tapi semuanya memerlukan perjuangan apabila bangsa kita ingin maju. 4.Penyediaan Lapangan Kerja yang memadai agar para penerus bangsa bisa berdaya dan berkarya. 5.Suntikan Modal untuk membuka kelompok usaha kepada para komunitas muda-mudi yang memiliki kualitas agar mereka bisa kreatif, inovatif dan dapat berkarya untuk lingkungannya serta memajukan tingkat kesejahteraan sosial lingkungannya. 6.Persentasi alokasi untuk  pendidikan dari APBN harus di tingkatkan agar biaya pendidikan tidak mahal. Pendidikan sangat penting karena tingkat pendidikan akan mempengaruhi kualitas SDM. 7.Bagi para muda-mudi yang memiliki tingkat pendidikan rendah di berikan kesempatan agar dapat bekerja dengan cara alternatif di bimbing melalui pelatihan agar mereka bisa berguna. Biasanya banyak para perusahaan yang tidak memberikan kesempatan kepada calon pekerja yang tingkat pendidikannya rendah, maka solusinya dengan cara pelatihan yang di adakan oleh Pemerintahan maupun Perusahaan akan membantu dan menumbuhkan kesejahteraan sosial. 8.Perketat peraturan perusahaan untuk memberikan pelajaran kepada para mafia kerja, biasanya ada sebagian perusahaan yang mematok harga kepada calon pegawai agar dapat berkerja di perusahaan tersebut, itu bukan dari perusahaan melainkan dari orang-orang dalam yang tidak bertanggung jawab, hal tersebut akan bisa di kurangi dengan cara memperketat peraturan dan pengawasan. Demikianlah salah satu solusi dan curahan dari hati serta pikiran saya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, di lain waktu saya Insya Allah saya akan menyambung tulisan ini untuk berdiskusi bersama. Semoga bangsa yang kita cintai ini dapat menggapai mimpinya. Terima Kasih, Salam, Mohammad Ramdani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H