Kau tak menimba ilmu mendalam
Hanya menyimak dari buku yang ayah bawa
Haus akan ilmu yang tersua
Menjulangmu pada evolusi memelikan
Sapamu pada noni Belanda sebelah rumah
Menatarmu telaah sulam dan renda
Hingga logikamu berdialiektis
Menitih para wanita berproduktif
Tanpa ragu kau bangun istana ilmu
Berbagi pada kaum hawa yang kosong
Mengisi gelas-gelas ini melampaui tapal batas
Kau detakan nyawa sejati si manis termarginal
Tanganmu kini menari
Berpena tinta emas berujung dunia
Merajut buah nalar eksploritas
Kau kuliti setiap hati dan mata
Namun apa dikata
Perjuangan tetaplah punya cerita
Ombak caci dan fitnah menerjang
Persidangan hanya mengurai derai airmata
Akhirnya kau bebas dan berkelana
Bukittinggi saksi bisu keberadaannya
88 tahun nyata tertitih
Kau wanita multidimensi bangkitkan harkat manusiawi
Ku kenal kau sebagai Rohana Kudus
Nama sederhana penuh pengumulan
Di tengah pergolakan bangsa
Kau berlian tangguh berelok rupa
Terang akalmu mengarak pada gerbang senyuman
Gerbang keinsyafan diri wanita bergerak
Dan berdiri di wangi bunga jasamu
Kau dianugrahi Bintang Jasa Utama
Walau ragamu kini dimakan cacing
Satu keyakinan dalam benak ragawi
Namamu tersirat dalam nafas garis revolusi
Perjuanganmu takkan berhenti disini!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H