Mohon tunggu...
Dera Haluer
Dera Haluer Mohon Tunggu... Novelis - Pujangga Gadungan

Aku Dera! Pujangga gadungan Penulis picisan yang lahir dari zaman kegalauan Ditakdirkan dengan keresahan karena tak bisa move on dari sang mantan Kemudian suatu waktu imaji hinggap dengan iseng menghibur perasaan Memberi titah agar tak hanya diam menahan lagi rasa penyesalan Katanya, "Kenapa tak kau tumpahkan saja jadi syair hiburan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita yang Banyak Diburu

15 Januari 2023   22:51 Diperbarui: 15 Januari 2023   23:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa kita ditakdirkan untuk bertemu di tempat kerja dan berpisah di tempat itu pula?

Buat apa pula cinta mengenalkan kita kepada sebuah ikatan

Buat apa pula cinta menghibur sang waktu

Hanya meninggalkan sisa rindu yang tak lagi bertamu

Membekaskan jejak pilu pada dinding kalbu

Seratus, seribu, atau mungkin sepuluh ribu kian aku dibuat cemburu

Aku tak malu,

Harusnya kamu tahu apa yang ku mau

Tapi kamu tak pernah sadar, malah hanya menyuruhku terus bersabar

Ah. Apalah artimu menyapaku dengan "aku mencintaimu", saling menitipkan rindu di penghujung waktu?

Perlukah aku sabar, akan mauku sampai kamu tahu? Menunggu kamu agar tak lagi bermain pilu dan meremehkan cemburu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun