Dirimu lebih indah dari senja dengan wajah indahnya
Dirimu lebih bersinar dari bulan ketika malam datang dengan cekamnya
Dirimu lebih genit dari bintang yang bergenit-genit dengan kedipnya
Dirimu lebih lembut dari angin yang melambai dengan manjanya
Dirimu lebih hangat dari mentari dengan sinarnya
"Kenapa begitu?" tanyamu padaku, terkekeh getir.
Aku tersenyum, mencubit lesung pipimu, "Iya memang begitu. Jelasnya karena kamu itu jelmaan cinta"
"Gombal...," ucapmu kini dengan senyum yang lucu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H