Hai teman terkuat dari hati yang pernah dekat
Atau yang pernah sesaat membuat dua jantung itu terikat
Ini aku! Temanmu yang terjahat
Yang pernah lancang masuk, datang bak memikat.
Lalu di sebuah waktu yang tidak tepat, aku lantas pergi lagi dengan cepat. Ingat?
Walau begitu, aku masih saja tak pernah jua bosan kembali mendatangimu, lagi. Dan lagi
Setelahnya aku selalu meninggalkan jejak luka lagi
Aku dan pergi, dan kembali, dan lagi...
Hampir tak terbilang bukan?
Seperti sekian banyaknya dan sekian serinngnya aku menyakiti...
Tetapi, kamu juga seperti membodohi diri, entah kamu itu menyadarinya?