2012 itu katanya spesial. 2012 itu  tahun kiamat versi plesetan penanggalan suku Maya. 2012 sudah jadi film layar lebar yang sempat menggemparkan sebelum tayang, meskipun setelah tayang tampaknya jadi biasa saja. Masih ingat film thriller yang dibintangi Jim Carrey yang judulnya "23". 2012 juga selalu berakhir dengan 23. 2+0=2 dan 1+2=3 digabung jadi 23. atau 20-12=8, delapan adalah 2 pangkat 3. 20+12=32 kebalikan dari 23. 2012 adalah angka yang penuh makna.
Dalam hal angka 23, Â makna itu diketemukan karena rasa penasaran kita yang digiring oleh halusinasi akan keyakinan bahwa dibalik setiap hal ada makna tersembunyi. Kita memaksa diri kita untuk menemukan makna itu. Kenapa tidak berhenti di angka delapan dan harus berakhir dengan 2 pangkat 3. karena kita ingin makna 23 itu hadir. kenapa angka 32 harus dihubungkan dengan kebalikan 23. karena kita ingin makna itu hadir. mengapa tidak menjumlah 2+0+1+2=5? karena mungkin 5 tidak bermakna, kita ingin menemukan 23 di dalam pencarian kita.
Mengapa 2012 harus spesial? Karena bagi kita yang ingin itu menjadi tahun spesial, tahun yang baru, kita memaksa diri untuk menemukan ke-spesial-an tahun itu.
Tak ubahnya dengan hidup kita. Orang sering sekali sinis terhadap beberapa orang yang tidak menemukan makna, arti dan tujuan hidup ini. Bagi beberapa orang itu, hidup tidak harus berkmakna, tidak harus bertujuan, tidak harus mengandung arti. Hidup adalah Hidup. Dan apabila memang hidup itu bermakna, bila hidup harus bertujuan, mungkin tujuan dan makna hidup adalah pencarian makna itu sendiri. Perjalanan setiap manusia menemukan makna, atau tepatnya, perjalanan mereka yang memaksakan diri menemukan makna.
Bertanya, "apa salahnya menganggap hidup tak bermakna?" sepertinya sama dengan bertanya "apa salahnya menganggap 2012 tahun yang biasa saja?" Kalau anggapan saya bahwa tahun 2012 itu biasa saja tidak salah, maka saya semestinya tidak dipersalahkan mengosongkan makna dan tujuan dari "hidup."
Tidak, tulisan ini tidak harus bermakna. Anggap saja ini tulisan iseng dan sia-sia, seperti hidup kita. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H