Mohon tunggu...
Dera Savera
Dera Savera Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca karena dengan membaca saya dapat menambah wawasan saya, saya tipe orang yang suka mendengarkan dan mengamati karena dengan begitu saya dapat mengetahui karakteristik orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Ubi Kayu Lebih Dekat sebagai Ekonomi dan Kandungan untuk Kesehatan Tubuh, Serta Penerapan Inovasi Teknologi untu Proses Penanaman Ubi Kayu yang Dapat Dikembangkan

12 Desember 2022   19:50 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:01 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

MENGENAL UBI KAYU (Manihot esculenta)

Tanaman singkong yang kita kenal saat ini bukanlah tanaman asli Indonesia. Singkong atau Manihot esculenta pertama kali dibudidayakan oleh suku Maya di Yucatan, Meksiko. Singkong sejenis tanaman umbi-umbian dari keluarga Euphorbiaceae, tanaman asli daerah tropis Amerika Latin. 

Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, dalam sejarahnya, tanaman singkong pertama kali diperkenalkan ke Kongo, Afrika oleh Portugis pada 1558. Portugis mengenalkan tanaman singkong ke Maluku pada abad ke-16 dengan bibit tanaman singkong dari Brasil. 

Komoditi ubi kayu atau sering dikenal sebagai singkong dapat ditanam pada daerah dataran rendah dengan curah hujan yang cukup. Terdapat 2 pola untuk Teknik budidaya ubi kayu yaitu dengan pola monokultur dan pola baris ganda.

UBI KAYU SEBAGAI ASPEK PEREKONOMIAN INDONESIA

Ubi kayu merupakan komoditas yang cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar kedua setelah Thailand. 

Indonesia lebih banyak mengkonsumsi ubi kayu, bahkan mengimpornya dalam jumlah volume dan nilai yang cukup besar, maka apabila ketersediaan dan harga ubi kayu terganggu akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada konsumen dan produsen ubi kayu, jadi perlu adanya keseimbangan permintaan dan penawaran ubi kayu sepanjang waktu karena produksi dan konsumsi ubi kayu cukup besar. 

Rata-rata impor ubi kayu 5 tahun terakhir mencapai 262,4 juta ton dalam bentuk tapioca,gaplek,chip dan bentuk lainnya, dimana pada tahun 2017 impor mencapai 388,7 juta ton sedangkan tahun 2021 mengalami penurunan dengan volume 48,5 juta ton. 

Selain impor Indonesia juga melakukan ekspor walaupun tidak terlalu tinggi , dimana rata-rata eksport ubi kayu 5 tahun terakhir mencapai 86,3 juta ton eksport tertinggi pernah dicapai tahun 2021 sebesar 291,6 juta ton. Ekspor ubi kayu tahun 2022 baru mencapai 3.360 Ton dengan nilai USD 2,5 juta ke 22 negara seperti Australia, Bahrain, Belgium, China, Timor Timur, Jerman, Hongkong, Malaysia, Maldives, Belanda, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Srilanka, Swedia, Taiwan. 

KANDUNGAN UBI KAYU UNTUK KESEHATAN TUBUH

Dilansir dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, ubi kayu mengandung energi, vitamin C, protein, zat besi, lemak, kalsium, karbohidrat, dan serat. Dalam 100 gram ubi kayu rebus saja, terdapat 98 persen kalori yang berasal dari karbohidrat. 2 persen sisanya berasal dari protein dan lemak. Adapun manfaat ubi kayu untu Kesehatan tubuh antara lain, sebagai penambah energi, membantu mencegah sembelit, mengendalikan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan kadar kolestrol dalam tubuh,menunjang fungsi jaringan tubuh serta meningkatkan Kesehatan kulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun