Mohon tunggu...
Adek Febrison Rasyad
Adek Febrison Rasyad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Guru Private, tinggal di Jakarta. Senang olahraga renang & sepeda, mendengarkan musik Jepang & old song.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kayuh Pedal Sepeda Jakarta - Bukit Sentul City, Demi Calon Si Buah Hati

8 Juni 2015   22:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Perjalanan hidup ini memang tidak ada yang tahu akan seperti apa ke depannya. Namun kita sebagai insan Tuhan harus tetap berusaha dengan baik untuk memenuhi keinginan yang baik pula. Itulah yang saya rasakan setelah 7 tahun menikah dengan istri tercinta, yang belum dititipkan seorang anak oleh Tuhan. Do'a dan harapan selalu menyertai kehidupan kami sehari-hari, semoga diberikan amanah untuk memiliki dan mengurus sang buah hati nantinya.

 

Entah apa yang ada di dalam fikiran ini (saya lupa persisnya bulan berapa), tiba-tiba saja terniat nazar di dalam hati “jika istri saya hamil, saya akan bersepeda ke daerah Bukit Sentul, Bogor”. Ya, nazar dadakan ini saya jadikan bukti wujud syukur saya kepada Tuhan, Rabb Yang Maha Mengetahui.

 

Alhamdulillaah, pertengahan Januari 2015, istri saya positif hamil (kurang lebih 5 minggu masa kehamilan). Tuhan telah memberikan kepada kami berita yang sangat membahagiakan. Entah ini karena nazar saya atau bukan, namun kami tetap bersyukur atas Do'a dan usaha yang kami lakukan.

 

Saya pun mulai mencari waktu yang tepat (saat cuaca cerah dan tidak hujan) untuk melaksanakan nazar . Tepatnya pada Ahad (Minggu), 15 Maret 2015, Setelah sarapan pagi (minum susu + makan buah pepaya dan berbekal 1 botol mineral dan buah pir) pukul 06.38 saya mulai bersepeda dari rumah di Susukan, Ciracas ke Bukit Sentul, Bogor. Cuaca yang cerah menemani perjalanan saya bersepeda menyusuri Jalan Raya Bogor yang lurus dan mendatar. Jalanan tidak begitu padat, namun ramai terlihat orang-orang bersepeda dan lari pagi untuk berolah raga. Mendekati jalan layang Cibinong, jalanan mulai macet dikarenakan ada pasar tumpah di bahu jalan; tepatnya antara lajur bawah dan lajur ke jalan layang. Demikian juga begitu turun dari jalan layang masih padat di karenakan saya harus menyusuri pasar Cibinong di pagi hari yang ramai oleh pedagang dan pembeli.

 

Setelah mengayuh pedal sepeda kurang lebih 80 menit, akhirnya saya beristirahat sejenak di salah satu mini  market (IndxMaxxt), tepatnya di Jalan Alternatif Cibinong-Sentul City. Cukup membeli 1 buah roti isi selai kacang dan air mineral 600 ml, kemudian saya duduk di pelataran mini market tersebut sambil meluruskan kaki (sepatu juga harus di lepas, agar jari-jari kaki mendapatkan relaksasi yang cukup) dan menikmati istirahat pertama. Sambil melihat ke sisi kiri mini market yang bersebelahan dengan SPBU, tampak rombongan pemotor juga sedang beristirahat, biasanya mereka juga akan berwisata ke daerah gunung pancar, hanya beda jalur saja dengan tempat yang akan saya tuju. Hingga tak terasa roti dan air mineral  pun sudah habis (sampah botol dan plastik roti wajib di buang ke tong sampah yang tersedia di sebelah pintu masuk mini market, pesepeda wajib memberi contoh positif kepada masyarakat). Tepat pukul 08.15 saya melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Alternatif Cibinong-Sentul City.

 

Setelah melewati kolong Jalan Tol Jagorawi yang agak rusak (kalau hujan ya banjir), beberapa ruas jalan menuju Sentul International Convention Center (SICC) ada yang rusak, para pengendara harus hati-hati, apalagi para pesepeda. Begitu sampai di depan SICC ketemu deh jalan yang rusak cukup parah (kurang lebih 150 meter). Karena sisi jalan yang rusak itu adalah jalur pintu masuk SICC dari arah Sentul City,  sepeda saya gotong (lompat selokan) ke jalur masuk SICC untuk mendapatkan jalan yang beraspal rata (para pesepeda yang suka nanjak ke Sentul sudah biasa melakukan hal tersebut). Setelah melewati SICC dan bertemu Bundaran Sentul City, persiapan tenaga pun sudah harus di mulai. Karena di depan nanti saya akan bertemu tanjakan panjang berkelok yang cukup menguras tenaga dengan sudut kemiringan hingga 35 derajat untuk sampai ke salah satu titik pemberhentian. Kunci bersepeda saat melewati tanjakan panjang biasanya saya gunakan gear 2-3 (gear  depan 2, gear belakang 3), bagi saya posisi seperti ini sudah cukup nyaman untuk sampai ke atas. Kalau di pakai gear  rendah, akan lebih lama sampai ke atas, sementara tenaga terus terkuras, belum lagi oksigen saat bernafas semakin berkurang. Sesekali posisi badan harus berdiri dan badan agak condong ke depan saat mengayuh untuk menambah tenaga di jalan menanjak. Karena saya selalu membiasakan diri mengutamakan ketahanan dalam bersepeda. Alhamdulillaah....meskipun medannya lumayan menguras tenaga bagi pesepeda pemula seperti saya, tepat Jam 08.57 saya pun sampai di titik pemberhentian yang saya tuju, tepatnya di bundaran Jalan Siliwangi Bukit Sentul City, di depan pintu masuk salah satu Perumahan (kalau saya tidak salah di seberangnya Cluster Mediterania Bukit Golf Hijau :) ). Perasaan pun lega meskipun terasa dahaga karena menyusuri tanjakan panjang jalan Siliwangi Bukit Sentul City hingga akhir kayuhan pedal sepeda untuk memenuhi nazar yang telah saya niatkan.

 

 

Kemudian saya mengabadikan sebuah foto (karena niatnya memenuhi nazar, jadi selama perjalanan ini hanya ada 1 foto saja, sebagai bukti bahwa saya telah sampai dan memenuhi apa yang saya janjikan). Sejenak saya pun meluruskan kaki di atas rumput hijau di bawah pohon yang rindang sambil minum air mineral yang saya bawa. Saat beristirahat, ada beberapa pesepeda profesional yang sedang bersepeda ke daerah atas (kalau pemula seperti saya ya cukup sampai disini saja deh :) ).

 

Tepat pukul 09.15 perjalanan pulang pun dimulai. Menyusurui turunan panjang arah pulang yang tadi saya lalui dengan tanjakan yang melelahkan terbalas sudah, dengan kecepatan sepeda +/- 60 km/jam saya menikmati turunan yang sedikit berkelok itu dengan penuh kehati-hatian, karena ada beberapa ruas jalan yang masih basah. Begitu sampai di Jalan Alternatif Sentul City-Cibinong, kondisi udara sudah mulai panas, matahari sudah menambah sengatan cahayanya ke bumi. Tentunya ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pesepeda, di tambah lagi jalanan di Jalan Raya Bogor Cibinong arah Jakarta sudah cukup ramai. Saya tetap mengutamakan keselamatan dan kehati-hatian dari pada kecepatan. Di siang hari, sudah pasti peluh keringat tidak henti-hentinya mengalir, namun hal ini tidak mengurangi semangat untuk terus mengayuh pedal sepeda dengan kecepatan rata-rata 20-25 km/jam. Sekitar pukul 10.40 saya pun sampai di tempat peristirahatan ke tiga, tepatnya di sebuah mini market AlxxFxxart. Karena sejak turun dari Bukit Sentul City saya belum ada minum dan beristirahat. Demi menjaga ketahanan tubuh dan keselamatan, istirahat harus saya tunaikan, meskipun jarak ke rumah kurang dari 7 km lagi. Setelah membeli air mineral & roti selai kacang (sebagaimana menu saat istirahat pertama), sambil berbicara dengan si abang tukang parkir di mini market, tak terasa air mineral dan roti pun sudah habis. Saya pun berpamitan dengan si abang tukang parkir dan kembali mengayuh pedal sepeda saya menuju rumah (tak lupa menitipkan uang parker kepada beliau). Alhamdulillaah…., tepat pada pukul 11.10 menit saya sampai di rumah dengan selamat dan aman. Perjalanan mengayuh pedal sepeda sejauh +/- 80 kilometer (PP Jakarta-Bukit Sentul  City) selama +/- 4 ½ jam telah saya tunaikan guna memenuhi nazar yang mulia ini. Disambut oleh istri tercinta tentunya (sebenarnya istri sudah tahu niat saya bersepeda saat itu, makanya dapat izin bersepeda jauh sendirian).

 

Inilah sepenggal cerita bersepeda yang pernah saya lakukan, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Untuk sahabat atau rekan-rekan yang ingin bersepeda, khususnya yang belum memiliki sepeda bisa mampir ke http://www.thrillbicycle.com/, ada banyak pilihan sepeda yang dapat kita miliki sesuai dengan kebutuhan kita dan keluarg. Semoga mendapatkan pilihan sepeda yang tepat tentunya di http://www.thrillbicycle.com/.

Salam…

#YukSepedaan

 

-adek f. rasyad-

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun