Mohon tunggu...
depp depri
depp depri Mohon Tunggu... Tentara - Menulis menulis menulis

souldrenalin! satu kata yang cukup untuk mendeskripsikan bagian besar pribadi saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Invictus

1 Februari 2016   13:09 Diperbarui: 1 Februari 2016   13:39 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(William Ernest Henley)
Di malam yang menyelimutiku
Gelap gulita seperti dalam lubang dari ujung ke ujung
Aku berterima kasih kepada Tuhan
Atas jiwaku yang tak terkalahkan

Terjatuh dalam genggaman keadaan
Aku tidak meringis ataupun menangis
Dibawah pukulan takdir
Kepalaku berdarah namun tak tertunduk

Jauh dari tempat ini yang penuh murka dan air mata
Tampak samar ketakutan di dalam bayangan
Sekalipun demikian ancaman tahun-tahun sebelumnya
Mencari dan akan menemukan bahwa aku tidak takut

Tidak peduli betapa sulit rintangan menghadang
Bagaimanapun hukuman dijatuhkan
Aku adalah tuan bagi nasibku
Aku adalah kapten atas jiwaku.

Kira-kira seperti itu isinya jika diterjemahkan ke bahasa indonesia. Saya tak akan membahas cerita film itu lebih lanjut karena sesungguhnya maksud dan tujuan saya menulis catatan ini adalah untuk mengajak anda ikut merasakan ketakjuban saya terhadap naskah dialog dan puisi dalam film itu. "Bagaimana mungkin?" Seakan saya sendiri ingin terus bertanya.

Sekarang di mana saya atau pun anda yang sedang sakit hati itu berada? Cukupkah apa-apa yang menimpa anda itu dijadikan bekal sakit hati dan mendendam? Saya tidak tahu. Yang saya tahu disana ada seorang manusia biasa yang tak terkalahkan oleh keadaan seburuk apapun. Dan saya yakin dan percaya bahwa manusia seperti itu bukan hanya Ia seorang. Semoga anda salah satunya. Semoga anda adalah jiwa-jiwa yg selalu berkata seperti ini dalam keterpurukan sekalipun!
It matters not how strait the gate,
How charged with punishments the scroll,
I am the master of my fate:
I am the captain of my soul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun