Mulutku tak jua hendak berucap. Jiwaku memendam getir yang tak terperi. Dadaku penuh sesak. Hatiku perih tak terkira.
Hujan diluar masih deras berpadu angin kencang. Beberapa pohon rebah ke jalan membuat lumpuh lalulintas. Sesekali terdengar bunyi guntur menggelegar di awang-awang. Seketika aku tersadar sesuatu lalu suara Ibu seperti tiba-tiba datang berbisik di telingaku "Apa yang mesti terjadi pasti terjadi. Semua hanya soal waktu. Kini atau nanti, sama saja. Beberapa hal memang tak akan pernah bisa kita rubah. kita hanya bisa terima seperti apa adanya. Maka terimalah sebagaimana adanya. Besarkan hatimu, Nak. Insha allah hidupmu akan beruntung". Deppsoul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H