Mohon tunggu...
anggun nur
anggun nur Mohon Tunggu... -

kini bekerja disalah satu perusahaan otomotif ternama di Makassar tp sebelumnya bekerja diperusahaan energi tepatnya proyek pembangunan PLTA yg berkekuatan 3x65 MW.., membaca,nonton dan olahraga sudah menyatu dlm kehidupanku sehari-hari..., mengagumi sosok komaruddin hidayat, buku psikologi kematian adalah karyanya dan menjadi buku favoritku...,suka film kolosal n tontonan yg berhubungan dengan alam...., berharap agar semua orng melindungi binatang, tumbuhan dan air

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Kartini dan Egalitarisme

12 April 2010   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia diciptakan sama,memiliki derajat yg sama dan takdir yg sama pula. Begitulah ajaran penganut  egalitarisme. Artinya penganut ini jelas tidak mengenal emansipasi perempuan seperti yang kita peringati hari ini hari Kartini krn pemahaman emansipasi adalah persamaan hak ataupun derajat baik laki-laki maupun perempuan.

Pemahaman emansipasi ini sudah selaras dgn pemahaman egalitarisme, jadi jika seperti ini maka dimanakah makna hari Kartini yang selama ini kita peringati setiap tahunnya. Tapi krn tidak semua orang menganut faham egalitarisme maka hari Kartini tetap saja kita peringati krn jasa atau perjuangan beliau yang telah mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan pada saat itu sehingga beliau patut dikenang.

Sebaiknya bukan emansipasinya yang harus kita rayakan tapi hanya karena perjuangannya sj pada saat itu yg harus diperingati karena emansipasi dijaman sekarang sdh tidak selaras dgn kehidupan modern ini dimn pria maupun wanita sdh dianggap sederajat.
Dari sisi tertentu tidak salah jika kita sependapat dgn ajaran egalitarisme krn kita diciptakan sama dihadapanNya tp masalah takdir kita sy rasa itu tidak sama krn takdir adalah pilihan dari Tuhan tinggal kita mau memilih yang mana. Sy teringat cerita seorang tmn tentang seorang kakek yang duduk dibawah pohon ketika hujan turun tiba2 pohon itu disambar petir dan pohon itu rebah kearah sikakek dan seketika itu sikakek lalu menghindar dari rebahan pohon itu. Kebetulan ada seseorng yang melihat kejadian itu dan orng itu bertanya kepada sikakek,kek knp menghindar dari rebahan pohon itu,bukankan jika pohon itu mengenaimu adalah sudah takdirmu ? lalu sikakek menjawab, sy menghindar krn memilih takdir Tuhan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun