Pembentukan karakter merupakan satu proses penting dalam perkembangan diri seseorang, yaitu untuk membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih baik, serta memiliki banyak sikap positif dalam diri. Di Indonesia ide ini selaras dengan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu untuk mengembangkan manusia yang berakhlak, atau berkarakter mulia. Proses ini harus berawal dari rumah. Lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama bagi seorang anak. Orang tua sebagai guru pertama bagi mereka bertugas untuk membentuk mereka.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar anak adalah keluarga, dalam hal ini orang tua yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasinya. Orang tua puas terhadap penyediaan kebutuhan pendidikan anak. Kondisi sosial ekonomi yang baik akan semakin mudah dalam menyediakan kebutuhan tersebut, begitu pula sebaliknya. kondisi sosial ekonomi orang tua siswa tergolong tinggi.
Keluarga dan orang tua merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, baik ditinjau dari sudut urutan waktu maupun dari sudut identitas dan tanggung jawab pendidikan yang berlangsung dalam keluarga. Pendidikan dengan keluarga adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena dimana ada keluarga disitu terdapat pendidikan. Orang tua memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mendidik anaknya karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan yang paling utama bagi proses perkembangan seorang individu. Peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini sangatlah besar, terutama dalam jalur pendidikan informal. Anak-anak berkembang melalui interaksi sehari-hari dengan orang tua, peran orang tua sangat berpengaruh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak-anaknya ketika anak-anak mengalami perkembangan pesat dalam bahasa, kognitif, emosional, dan domain social.
Tugas keluarga adalah meletakkan dasar bagi perkembangan anak berikutnya, sehingga anak dapat berkembang dengan baik. Dalam lingkungan keluarga, anak pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan serta belajar tentang semua hal, baik pengetahuan, percakapan dan sebagainya. Oleh karena itu, orang tua harus mampu mengajari, membantu mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki anak sehingga anak dapat berprestasi dengan baik. Selain hubungan antar anggota keluarga yang harmonis dan cara orang tua dalam mendidik anak, keadaan sosial ekonomi keluarga juga ikut menentukan prestasi belajar anak.
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan pendidikan anak dan anggota keluarga. Rangsangan untuk dapat ditiru anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan pendidikan bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik.
Proses belajar tidak lepas dari kebutuhan sarana dan prasarana atau peralatan dan perlengkapan belajar. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan belajar anak dapat terpenuhi dengan baik apabila keadaan ekonomi orang tua juga baik.
Dengan peralatan dan perlengkapan belajar yang lengkap dan modern maka diharapkan proses belajar siswa didik atau anak berjalan dengan baik, sehingga berdampak langsung pada prestasi belajarnya dan memiliki pembentukan karakter kea rah yang positif. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah kondisi sosial ekonomi orang tua, maka masih perlunya orang tua untuk mencukupi kebutuhan belajar siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar anaknya. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan modal sosial yang strategis dan realistis dalam pembangunan. Hal ini berkaitan dengan keberhasilan pembangunan tidak hanya dilihat dari segi ekonomi dan banyaknya materi yang dimiliki, melainkan lebih ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh karena itu, Indonesia memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai jenjang perguruan tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta, formal maupun informal. Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga mampu mengikuti pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
Di Indonesia banyak faktor negative yang begitu memprihatinkan, di mana itu terlihat pada pikiran dan tindakan bangsa khususnya generasi muda dalam hal kejujuran, kesopanan, disiplin, etika, moralitas, dan kerohanian.
Pembentukan karakter sangat penting untuk terus dikaji ulang, karena membentuk karakter merupakan satu dari sekian banyaknya usaha nyata pemerintah Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter. Oleh karena itu pembentukan karakter sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Proses ini harus berawal dari rumah. Lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama bagi seorang anak. Orang tua sebagai guru pertama bagi mereka bertugas untuk membentuk mereka.