Mohon tunggu...
Departemen Ilmiah HIMAGIZU
Departemen Ilmiah HIMAGIZU Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Nutrisionist Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Sebuah organisasi Himpunan Mahasiswa Prodi S1 Gizi fakultas kesehatan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

IODIN VOL-30 Yuk Kenali Dampak Anemia Gizi Besi (AGB) Bagi Kesehatan

1 Februari 2025   12:38 Diperbarui: 1 Februari 2025   12:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Departeman Ilmiah

Anemia gizi besi (AGB) merupakan masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Anemia ini terjadi ketika kondisi cadangan besi dalam hati menurun, sehingga jumlah hemoglobin darah di bawah persyaratan normal.

Faktor penyebab anemia gizi besi :
1. Asupan zat besi yang tidak cukup.
Banyak individu, terutama remaja putri tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan mereka. Hal ini disebabkan oleh pola makan tidak seimbang dan pengetahuan tentang makanan yang kaya zat besi.
2. Kebutuhan zat besi yang meningkat
Pada masa pertumbuhan kebutuhan zat besi mengingkat. Terutama pada remaja putri yang mengalami menstruasi, memerlukan lebih banyak zat besi untuk menggantikan kehilangan darah.
3. Sosial ekonomi
Pendapatan keluarga yag rendah dapat membatasi akses untuk mendapatkan berbagai makanan bergizi. Hal ini sangat relevan di daerah yang terkendala ekonomi mempengaruhi pilihan makanan.

Dampak anemia gizi besi
Anemia gizi besi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Individu yang mengalami anemia mungkin merasa lelah, lemah, kekurangan energi, kulit pucat, sesak nafas dan kesulitan untuk berkonsentrasi. Dampak dari anemia gizi dalam jangka pendek yaitu, dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas. Sedangkan dampak dalam jangka panjang yaitu, dapat menghambat pertumbuhan anak dan menyebabkan gangguan perkembangan kognitif.

Pencegahan anemia gizi besi dapat dilakukan melalui :
1. Peningkatan asupan zat besi
Mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti, daging merah, ikan, unggas, hati, sayuran hijau dan kacang-kacangan.
2. Suplementasi zat besi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
3. Edukasi gizi
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dan makanan yang kaya zat besi.

Anemia gizi besi adalah masalah kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang yang merugikan.

Daftar Pustaka

Putri, S. A., Neherta, M., & Fajria, L. (2023). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Mixed Media Education Intervention Program Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia Gizi Besi. Jurnal Ners Indonesia, 14(1), 47-60. 

Fathony, Z., Amalia, R., & Lestari, P. P. (2022). Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Disertai Cara Benar Konsumsi Tablet Tambah Darah (Ttd). Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 4(2), 49-53. 

Kusuma, T. U. (2022). Peran Edukasi Gizi Dalam Pencegahan Anemia Pada Remaja Di Indonesia: Literature Review. Jurnal Surya Muda, 4(1), 61-78. 

Amiroh, A., Athennia, A., & Nurdini, D. (2023). Daya Simpan Serundeng Ampas Kelapa Sebagai Produk Penanggulangan Anemia Gizi Besi. Media Gizi Pangan, 30(1), 60-67. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun