Angin barat mulai berhembus di hatiku mengundang kerinduan akan bintang saat ini, cahaya-nya akan redup tidak lagi mengitari angkasa senyumnya menjadi getir tertutup awan kelabu tersamar gelap malam namun di balik itu semua bintang itu terus bercahaya tidak ada yang hilang dari keperkasaan dan kelembutannya kita hanya perlu mendaki langit, berbekal semangat meraihnya dan memeluknya kemudian melepaskan bintang itu untuk kembali ke hati yang lain bersama keyakinan kalbu hati-hati yang percaya begitu hangat sebaliknya hati-hati yang tidak percaya begitu dingin bintang itu masih saja tersenyum ia tidak merindukan siapa-siapa ia tidak untuk di raih siapa-siapa karena bintang itu sudah tertera di dalam jiwa kita jauh sebelum kita di lahirkan aaaahhhhh… bintang itu…. Rempoa, 14 may 2012 Dari kumpulan puisi ketak-ketik keybordku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H