Mohon tunggu...
Maddie Depal Suyadi
Maddie Depal Suyadi Mohon Tunggu... -

hanya orang biasa, yang belajar ngeblog dan berbagi. Salam ceria... Weblog : http://www.depal.info || pembuat video tutorial edit foto bertema surealis & abstrak di http://youtube.com/depalpiss7 ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda, Jangan Lupa Sumpah Pemuda

27 Oktober 2011   10:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:26 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUMPAH PEMUDA Pertama : - KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU, TANAH AIR INDONESIA Kedua : - KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA Ketiga : - KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA Jakarta, 28 Oktober 1928

83 Tahun yang lalu sumpah ini di cetuskan oleh seluruh pemuda di Indonesia. Hal ini tidak pernah lepas dari wejangan para founding father kita mereka mengatakan : Jika melihat orang-orang tua kita seperti melihat kuburan, namun jika melihat Pemuda Indonesia kita seperti melihat masa depan Indonesia yang gemilang.

  • Arti Sumpah Pemuda

Intisari sumpah pemuda yang di terangkan pada setiap butirnya, merupakan representasi dari perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Jauh lebih dalam kita melihat tentang Intisari persatuan, keberagaman dan penghargaan para pemuda kita akan Tanah Tumpah darah yang di anugerahkan oleh Tuhan kepada kita. Pemuda jaman sekarang adalah sebuah tantangan untuk masa depan itu sendiri, sedikit pesimis jika melihat banyak pemuda kita yang sudah melupakan jati dirinya sebagai bangsa besar. Proses lupa dan alfa ini nampaknya tidak di pahami oleh para pemimpin kita, sedikit mengutip lirik lagu Ahmad Dani "yang muda mabok yang tua korup -mabok terus korup terus, jayalah negri ini.. jayalah negri ini.

  • Pada Intinya Hati Nurani

Ironis, yang muda mabok mimpi tidak kebeli sehingga mencoba melukiskan dalam dunia gemerlapan tanpa akhir, loncat dari party ini ke party yang lain, sempoyongan dari party itu ke party yang lain. Tauran serang ke sana, tauran serang kemari. Dan di tambah parah dengan sikap orang tua yang acuh tak acuh, obrolan dari hati ke hati makin minim, penyelesaian masalah pemuda di anggap remeh temeh. Lagi pula apa sich pemuda hanya anak kecil, mereka tidak tahu apa-apa kita yang membanting tulang untuk menghidupi mereka menyuapi dengan makanan, kalau perlu kalau bapak/Ibu kaya kamu kami sekolahkan ke luar negri, kami belikan mobil mewah. Kalian hanya perlu menuruti kami, sekolah, kuliah sampai tamat dan cari uang yang banyak, buat beli rumah, buat beli mobil dan untuk membeli segala-galanya kalau perlu dunia kamu beli.

  • Jurang Pemisah yang besar

Nilai-nilai telah berubah mungkin di ambil oleh wewe gombel penggondol anak, materi dan cara-cara pencapaiannya lebih penting dari semuanya, asas dari semuanya adalah materi bukan hati nurani lagi. Saat hati Nurani mulai hilang maka jati diri kita sebagai bangsa terabaikan. Permasalahan mulai timbul kesenjangan mulai terjadi, jati diri bangsa yang tadinya adalah filter atau penyaring mulai kehilangan daya saringnya. Woo, materi penting bung!! sang nyonya menasehati, benar namun apakah materi menjadi penting jika kita kehilangan nurani dan jati diri. Ancaman mulai dari yang kecil dan besar mulai mewabah, menggerogoti sendi-sendi kita keseluruhan sebagai bangsa, kehidupan bebas yang kebablasan, sampai pada merakit bom untuk kegiatan terorisme mulai menjangkir tidak hanya menjangkit tapi telah mengakar kuat. Sementara yang lain mulai lemah, mulai acuh tak acuh bahkan ada yang gila. Sikap cuek kita telah melahirkan sebuah jurang yang sangat besar.

  • Masih ada harapan Sobat

Di luar itu semua selalu ada harapan, aji gile harapan bukan hanya di harap-harap, harapan harus di wujudkan dengan begitu kita berhenti bermimpi dan mulai bertindak, bagaimana caranya bertindak jika masalah sedah sedemikain parahnya. Kita harus belajar dari para bijak mengenai hal ini, "Untuk merubah kesemerawuten sebelumnya kita harus merubah kesemerawutan diri kita dulu". Di mulai dari dalam, maka butir-butir sumpah pemuda akan tersampaikan dari hati-ke-hati. Dan dengan pesan dari hati pula Pemuda jangan lupa sumpah pemuda. Pemuda jangan lupa jati diri bangsa, pemuda jangan lupa Pancasila, pemuda jangan lupa gotong royong, pemuda jangan lupa keberagaman... Pemuda ojo lali yo --- ingat itu jangan lupa yah... salam Indonesia...

Ilustrasi gambar : Sumpah pemuda di mata generasi muda saat ini (inilah.com) dan sumpah pemuda (uisu-almunawwarah.ac.id)

Diterbitkan juga di : Bonkcrexs.web.id | Pemuda Jangan Lupa Sumpah Pemuda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun