Melewati bumi (Near miss, walaupun nyatanya pernyataan Lieder salah), dan mengakibatkan pergeseran kutub, seperti di awal dijelaskan.., pernyataan ini hampir sama dengan teori badai matahari, jadi teori mana yang benar? Bila memang prediksi ini terjadi.
Jika ditelaah keduanya, dalam dalam kurun waktu beberapa bulan dari sekarang, hampir tak mungkin badai matahari dapat terjadi berkali - kali, bisa jadi badai matahari hanya terjadi sesekali, dan dampaknya kemagnetan bumi semakin labil, kala datangnya Nibiru, kondisi kemagnetan bumi yg sedang labil akan diperparah, dan terjadilah pergeseran kutub karena tarikan kemagnetan planetoid tersebut...
Entah planet Nibiru itu benar - benar akan datang atau tidak, para astronom tidak yakin, karena jika memang iya, seharusnya obyek yg akan mendekati bumi itu harusnya terlihat, sama halnya seperti Mars dan Jupiter.., aneh kan..?
Tapi ada teori konspirasi yg secara tak langsung menyangkal pernyataan para astronom tersebut, pertama, satelit IRAS (milik NASA) memberi kabar bahwa mereka menangkap obyek besar yg awalnya dikira Jupiter, namun jaraknya lebih dekat, obyek ini diduga Nibiru, tapi NASA terkesan menutup - nutupi hal ini, kedua, SPT (South Pole Telescope) juga menangkap obyek asing dengan pencitraan gelombang radio, namun karena merebaknya isu tentang Nibiru, postingan SPT di YouTube tentang obyek yg diduga Nibiru, palsu, setelah dicek ternyata itu pencitraan visual bintang 'V838 Mon' dari Telescope luar angkasa Hubble.., dan yang ketiga, hilangnya sebagian data gambar pada Google Sky (peta langit - seperti Google Earth) didekat rasi bintang Orion yang diduga itu gambar kenampakan Nibiru, pihak Google menyatakan bahwa itu hanyalah kesalahan (glitch) softwere, padahal...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H