Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kemasan kertas terhadap daya simpan kubis, dengan membandingkan beberapa jenis kemasan kertas seperti kertas perkamen, kertas kraft, kertas koran, dan kertas laminasi.Â
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kemasan kertas dapat mempertahankan daya simpan kubis, dengan kemasan kertas perkamen dan kertas kraft memberikan hasil yang lebih baik dalam menjaga kualitas kubis. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi beberapa aspek organoleptik seperti tekstur, aroma, kelayuan, kesukaan, dan warna, dan menunjukkan bahwa kemasan kertas perkamen memberikan hasil yang lebih baik dalam menjaga kualitas organoleptik kubis.
Oleh karena itu, penggunaan kemasan kertas dapat menjadi solusi yang efektif dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan produk pertanian pasca panen seperti kubis.
Kemasan kertas dapat membantu melindungi kubis dari kerusakan seperti penyumbungan, pembuluh, dan pemudaran. Kemasan kertas memudahkan proses penanganan dan meningkatkan pelayanan kubis, sehingga memungkinkan petani untuk lebih efisien dalam pengelolaan produk. Penggunaan kemasan kertas dapat mengurangi laju respirasi dan transpirasi kubis, sehingga membantu mengawal ketombe dan pemanasan. Kemasan kertas juga dapat menjamin terpenuhinya perlindungan dan keamanan hasil hortikultura.
Dengan menggunakan kertas kemasan, pengemasan produk pertanian dapat memperpanjang umur simpan hasil, melindungi mutu, mengurangi pemborosan, dan memberikan barang yang bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan. Selain itu, pengemasan kertas juga dapat membantu dalam menjaga kesegaran dan mencegah menurunnya kualitas hasil panen, serta memperpanjang daya simpan produk makanan. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan penyimpanan produk pertanian dan pangan.
Metode penelitian melibatkan penggunaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, yaitu kontrol, kertas perkamen, kertas kraft, kertas koran, dan kertas laminasi. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruangan selama 8 hari dengan suhu berkisar antara 24-32C. Pengamatan kadar udara dan susut bobot kubis sebelum dan setelah disimpan selama 8 hari dengan berbagai jenis kertas kemasan. Hasil menunjukkan bahwa jenis kemasan kertas berpengaruh nyata terhadap kadar air dan susut bobot kubis.Â
Kemasan kertas laminasi menunjukkan hasil terbaik dalam menjaga kadar udara dan susut bobot kubis. Hal ini menunjukkan bahwa pengemasan dapat mempengaruhi kesegaran dan umur simpan produk makanan. Kertas laminasi memiliki sifat yang menguntungkan dalam pengemasan bungkus kertas, seperti termodifikasi udara yang memperpanjang umur simpan hasil. Penanganan pasca panen yang tepat diperlukan untuk mencegah kebobotan berlebih.Â
Penelitian organoleptik menunjukkan bahwa kertas laminasi memberikan hasil yang baik dalam hal tekstur, sementara kertas perkamen lebih disukai dalam hal kelayuan, aroma, warna, dan kesukaan. Sifat kertas perkamen termasuk tembus pandang, tekstur kasar, permukaan licin, dan tahan terhadap lemak.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan berbagai jenis kertas kemasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya simpan kubis (Brassica oleracea). Kertas perkamen terbukti memiliki daya simpan yang paling baik berdasarkan pengujian organoleptik. Selain itu, kemasan kertas laminasi menunjukkan hasil terbaik dalam menjaga kadar udara dan susut bobot kubis, serta memiliki sifat yang menguntungkan dalam memperpanjang umur simpan hasil. Namun, kertas perkamen lebih disukai dalam hal kelayuan, aroma, warna, dan kesukaan.Â
Oleh karena itu, pemilihan jenis kertas kemasan perlu disesuaikan dengan karakteristik produk dan tujuan penyimpanan untuk menjaga kesegaran dan kualitas produk makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H