Mohon tunggu...
Deo Situmorang
Deo Situmorang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Pelajar yang memiliki hobi dibidang musik

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Fenomena "Brat Summer" dengan Kampanye Kamala Harris

8 November 2024   19:58 Diperbarui: 8 November 2024   21:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamala is Brat. Sumber : https://www.shefinds.com/collections/kamala-harris-being-called-brat-charli-xcx-album-green-color-viral-sensation-explained/

Kampanye calon presiden AS yakni Donald Trump dengan Kamala Harris sudah dimulai. Budaya Pop dalam hal ini juga ikut terlibat dalam menyongsong kampanye tersebut. Berbagai cara inovatif dan kreatif dilakukan sebagai bentuk dukungan setiap calon presiden AS 2024 mulai dari TikTok hingga platform digital lainnya. Generasi muda terutama Gen Z pun turut terlibat dalam memeriahkan kampanye ini karena suara mereka dapat menentukan serta memengaruhi masa depan AS. Kampanye yang sangat disoroti saat ini berasal dari calon presiden 2024, yaitu Kamala Harris. Pada tanggal 22 Juli 2024, Kamala Harris mendapatkan julukan "brat" dari artis ternama, yakni Charli XCX. Penyanyi tersebut menggugah cuitan berupa pujian melalui situs twitter kepada Kamala Harris yang tertulis "Kamala is brat".  

Charli XCX merilis album berjudul "Brat," yang menggambarkan tema-tema seperti kesenangan, kerumitan hubungan perempuan, dan kebebasan berekspresi. Ketika Charli menyatakan bahwa "Kamala IS brat," pernyataan ini menjadi sebuah pengakuan budaya yang kuat, menghubungkan Harris dengan semangat kekinian yang diinginkan oleh banyak pemilih muda. Dalam beberapa minggu setelah pengumuman kampanye presiden Harris, video TikTok yang menampilkan momen-momen lucu dan menghibur dari Harris mulai viral, menarik perhatian generasi Z yang aktif di media sosial.

 Harris, dengan latar belakangnya sebagai pengacara dan politisi, mengadopsi pendekatan formal dan terstruktur dalam menyampaikan pesan politiknya. Ia dikenal karena kemampuannya untuk berbicara tentang isu-isu penting seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kesetaraan gender dengan cara yang lugas dan meyakinkan. Sebaliknya, Charli XCX menampilkan gaya yang lebih eksperimental dalam musiknya dengan menciptakan lagu-lagu yang penuh warna dan kebebasan. Album "Brat" menunjukkan semangat kebebasan berekspresi yang menjadi ciri khas generasi muda saat ini. Meskipun metodenya berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama: menarik perhatian generasi muda dan menginspirasi mereka untuk terlibat dalam isu-isu sosial dan politik. Ini menunjukkan bahwa baik di panggung politik maupun di dunia musik, ada berbagai cara untuk menjangkau audiens yang lebih muda dengan cara yang relevan dan menarik. 

Kampanye ini seperti sebuah festival musik penuh warna karena setiap orang dapat mengekspresikan dirinya melalui keragaman tarian, pakaian, dan interaksi sosial. Festival ini menggambarkan kebebasan dan semangat kolektif yang kuat, mirip dengan apa yang dihadirkan oleh fenomena "Brat Summer." Dalam festival ini, masyarakat tidak hanya menikmati musik, tetapi juga terlibat dalam percakapan tentang isu-isu sosial dan budaya yang relevan saat ini. Demikian pula, kampanye Kamala Harris berfungsi sebagai platform di mana generasi muda dapat bersuara dan terlibat dalam dialog tentang masa depan mereka. Seperti halnya festival yang mengundang semua orang untuk merayakan keberagaman dan kreativitas, kampanye Harris menciptakan ruang bagi pemilih muda untuk merasa terwakili dan didengar dalam proses politik.

Dalam prakteknya, contoh-contoh yang menunjukkan efektivitas kombinasi antara 'Brat Summer' dan kampanye Harris dapat dilihat dari analisis survey online. Survey menunjukkan bahwa setelah Harris memanfaatkan TikTok untuk berinteraksi langsung dengan pemilih muda, jumlah dukungan dari kalangan remaja meningkat signifikan. Ini menunjukkan betapa efektifnya strategi digital dalam membangun basis support yang luas. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih ringan dan menghibur dalam berpolitik dapat menciptakan koneksi yang lebih kuat antara politisi dan generasi muda. Dengan cara ini, Harris tidak hanya berhasil menyampaikan pesan politiknya, tetapi juga menciptakan ruang bagi dialog yang lebih terbuka di kalangan pemilih muda. Paragraf ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana Kamala Harris mengintegrasikan elemen dari "Brat Summer" ke dalam kampanyenya, serta menunjukkan dampak positifnya terhadap dukungan pemilih muda.

Integrasi antara budaya pop dan politik, seperti yang terlihat dalam fenomena "Brat Summer" dan kampanye Kamala Harris, sangat penting dalam konteks saat ini. Dalam pandangan saya, pendekatan ini tidak hanya relevan tetapi juga diperlukan untuk menjangkau generasi muda yang semakin kritis dan terhubung melalui media sosial. Dengan memanfaatkan elemen-elemen dari budaya pop, seperti musik dan tren viral, Harris berhasil menciptakan citra yang lebih dekat dengan pemilih muda. Hal ini menunjukkan bahwa politik tidak harus selalu kaku dan formal; sebaliknya, ia bisa menjadi arena yang dinamis dan penuh warna.

Lebih jauh lagi, penggunaan platform seperti TikTok oleh Harris memberikan kesempatan bagi pemilih untuk melihat sisi lain dari seorang politisi yang lebih relatable. Ini penting karena generasi muda sering kali merasa terasing dari proses politik tradisional yang mereka anggap membosankan atau tidak relevan. Dengan cara ini, Harris tidak hanya menyampaikan pesan politiknya tetapi juga membuka ruang untuk dialog yang lebih partisipatif dan menunjukan kreativitas. 

Fenomena "Brat Summer" dan kampanye Kamala Harris dianalogikan sebagai dua jenis acara yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama: menarik perhatian dan membangun hubungan. Misalnya, bayangkan sebuah pesta ulang tahun yang meriah. Di satu sisi, ada pesta dengan tema yang ceria, di mana semua orang berdansa, tertawa, dan menikmati makanan enak. Musik yang dimainkan membuat semua orang merasa bahagia dan bebas untuk mengekspresikan diri mereka. Ini mirip dengan "Brat Summer," dengan lagu-lagu dari Charli XCX yang mampu menciptakan suasana penuh energi dan kebebasan bagi generasi muda.

Di sisi lain, terdapat juga pertemuan keluarga yang juga bertujuan untuk mempererat hubungan. Meskipun suasananya lebih tenang dibandingkan pesta ulang tahun, pertemuan ini tetap penting untuk saling berbagi cerita dan mendengarkan satu sama lain. Dalam konteks ini, kampanye Kamala Harris berfungsi sebagai pertemuan yang mengundang generasi muda untuk terlibat dalam diskusi tentang masa depan mereka. Dengan menggunakan platform media sosial, Harris menciptakan ruang di mana pemilih muda dapat merasa didengar dan terhubung, mirip dengan bagaimana anggota keluarga saling berbagi pengalaman dalam pertemuan.

Kedua acara ini menunjukkan bahwa meskipun pendekatannya berbeda antara pesta yang meriah dengan pertemuan yang lebih serius, keduanya memiliki tujuan untuk membangun hubungan dan menciptakan rasa kebersamaan. Dengan cara ini, baik "Brat Summer" maupun kampanye Harris berhasil menjangkau audiens mereka dengan cara yang relevan dan menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun