Mohon tunggu...
Deo Situmorang
Deo Situmorang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Pelajar yang memiliki hobi dibidang musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Plagiarisme yang Dilakukan Seorang Dosen

27 Agustus 2024   07:36 Diperbarui: 27 Agustus 2024   07:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muncul kasus - kasus profesor yang melakukan plagiarisme dalam artikelnya. Seharusnya, seorang profesor harus memiliki kompeten yang cukup tinggi dan integritas dalam menulis artikel, buku, atau jurnal. 

Namun, tetap saja ada profesor yang menyalahgunakan jabatan atau gelar tersebut dengan mencoba untuk menjiplak karya dari jurnal atau sumber lain ke dalam penelitiannya tanpa mencantumkan sumber daftar pustaka.

 Hal ini menyebabkan menurunnya integritas dari pihak dosen dan kampus. Contoh kasus plagiarisme yang terjadi pada dosen FEB UGM yaitu Anggito Abimanyu.  

Anggito mengatakan bahwa ia mengundurkan dirinya terkait dengan artikel opini berjudul "Gagasan Asuransi Berencana" yang ia tulis di harian Kompas pada 10 Februari 2014. Ia mengakui, ada kesalahan pengutipan referensi dalam dokumen di komputernya dalam penulisan artikel tersebut. 

Ditemukan bahwa terjadi pengutipan referensi dari folder di komputer pribadinya yang saat itu diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh Munawar Kasan dan Hotbanar Sinaga.

Berdasarkan tulisan yang ia buat, dia menyebutkan sebagian besar kalimat pada opini tulisan Anggito berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" yang ternyata merupakan jiplakan karya tulis dari dosen Universitas Indonesia, yakni Hotbonar Sinaga berjudul "Menggagas Asuransi Bencana" yang dimuat di Kompas pada 21 Juli 2006. 

Kompas saat itu berencana untuk memasukkan Anggito ke daftar hitam atau 'black list' penulis Opini jika rapat internal memutuskan adanya unsur plagiarisme dalam tulisan milik Anggito. Demi mempertahankan kredibilitas dengan nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik UGM, dia telah mengatakan mundur sebagai seorang dosen pada Jumpa Pers di UGM. 

Kasus ini bagaikan karakter yang ada di sebuah film kartun. Pada film ini, terdapat seekor plankton yang merupakan pemilik restoran sepi dan tidak laku. Kemudian dia mencoba untuk mencuri resep rahasia burger dari restoran KrabbyPatty. Resep rahasia itu lalu ia gunakan agar makanan yang ada di restorannya semakin laku dan ramai pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa professor yang menjiplak karya ilmiah orang lain berarti mengambil hasil kerja keras seperti karakter plankton yang mencuri resep rahasia agar restorannya semakin laku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun