Randai adalah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat.
Pertunjukan ini merupakan gabungan dari drama, tari, musik, dan pencak silat yang dimainkan secara berkelompok. Randai biasanya mengangkat cerita rakyat atau legenda Minangkabau yang sarat akan pesan moral, seperti kisah Malin Kundang. Seni ini diperkirakan telah ada sejak zaman dahulu dan berkembang sebagai hiburan & sarana pembelajaran adat dan moral. Gerakan-gerakan dalam Randai terinspirasi dari pencak silat, yang dipadukan dengan dialog dan nyanyian, serta diiringi oleh musik tradisional seperti talempong dan gendang.
Pertunjukan Randai dimainkan dalam formasi lingkaran, dengan para pemain mengenakan pakaian tradisional Minangkabau seperti galembong (celana longgar), yang juga digunakan untuk menghasilkan bunyi ritmis saat mereka menepukkan tangan ke celana.
Dalam pertunjukan, dialog, lagu, dan gerakan silat dilakukan secara dinamis dan kolaboratif. Randai tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai sosial, moral, serta kearifan lokal. Nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial tercermin dalam setiap kisah yang dibawakan. Meskipun menghadapi tantangan dalam mempertahankan popularitasnya di kalangan generasi muda, Randai tetap dilestarikan dan dipentaskan dalam berbagai acara adat dan festival budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H