Tahun I999. Bulan Oktober tanggal 31.
Di Suatu Malam yang gelap, keluarga terhormat Barnes. Sedang merayakan liburan hari Halloween. Tuan Harley Barnes, bersama dengan istri dan anaknya, Nona Silvia dan tuan muda Harlowe Barnes, berkemudi mengelilingi kota. Semua terlihat begitu ceria, tetapi sayang sekali... Malam itu adalah malam terakhir mereka tersenyum.
Di tengah keramaian jalan raya di Kota London.
Suatu sinar berwarna merah bertemu dengan mata Tuan Harley. Seketika, ban mobil mereka tertembak. Sehingga mengakibatkan kecelakaan yang tragis ketika mereka mendekati jembatan London. Tuan Harley terkagetkan, diikuti oleh teriakan nona Silvia. Dalam momen terakhir mereka, Tuan Harley dan Nona Silvia bergegas menyelamatkan anak tunggal meraka Tuan muda Harlowe. Nona Silvia melindungi anaknya dengan menggunakan tubuhnya sendiri sebagai perisai. Sementara ayahnya terus mencoba untuk mengambil alih kendaraannya. Namun, takdir sudah menentukan akhir hidup mereka. Mobil itu akhirnya terjungkir balik dan jatuh ke dataran rendah jembatan tersebut. Tuan muda Harlowe, membentur kepalanya dan terpingsan.
Setelah setengah jam berlalu. Mata Harlowe terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah mayat dari kedua orang tuanya yang meninggal dalam upaya menyelamatkan dia. Seketika, yang sebelumnya anak yang terlihat memiliki mata penuh dengan keceriaan berubah menjadi tatapan kosong dan hampa. Harlowe merasa seperti ia kehilangan segalanya dalam waktu yang begitu cepat. Suara siren dari polisi sekitar terdengar di luar mobil yang diduduki Harlowe. Tetapi mata Harlowe masih terfokuskan terhadap kedua orang tuanya. Dengan harapan kalau mereka masih hidup. "Ma... Pa... Kumohon... Bangunlan..." la berbicara dengan nada yang lemah.
Setelah beberapa menit lewat.
polisi akhirnya membuka pintu mobil untuk mencari korban yang selamat, mereka menyalakan senter dan mengarahkannya kepada Harlowe. Muka anak tersebut yang terlihat putus asa meremukkan hati para polisi. Harlowe akhirnya dikeluarkan lalu dirawat di panti asuhan untuk anak yatim piatu. Yang tersisa di keluarga Harlowe, hanyalah paman satu-satunya bernama Tuan Wammy Barnes. Dan ia merupakan pemilik panti asuhan yang merawat Harlowe. Selama tujuh tahun, Harlowe dihantui setiap hari dan malam oleh tragedi yang menimpanya. Rasa sakit yang dialaminya, mendorong Harlowe ke keputusasaan, sehingga ia bersumpah untuk membalas dendam dengan menjadi detektif yang muda, karena ia tahu bahwa tragedi yang terjadi pada malam itu terlihat janggal.
Tahun 2006, Bulan December tanggal 25.
Para polisi membuka kembali kasus tragedi keluarga terhormat Barnes, akan tetapi mereka kesulitan dalam mencari pelaku yang ada di balik kasus tersebut. Tuan Wammy datang kepada kepala polisi yang bertugas menyelidiki kasus tersebut, dengan saran bahwa Harlowe harus ikut bertugas. Awalnya, para polisi tidak percaya bahwa Harlowe dapat ikut, karena mereka menganggap Harlowe sebagai anak yang masih muda dan tidak berpengalaman. Tetapi, setelah tiga malam. mereka terkejut ketika Harlowe dapat menemukan hasil petunjuk yang lebih banyak dibanding seisi kantor polisi tersebut.
Pak kepala polisi pun akhirnya setuju dengan saran yang diberikan tuan Wammy, dan Harlowe ikut serta dalam kasus tersebut.
Harlowe menghabiskan waktu sebulan lagi, mencari dan memecahkan semua misteri yang ada di kasus tersebut tanpa tidur sama sekali. Para polisi merasa khawatir, dan bahkan takjub. Bagaimana seorang anak seumuran dia, dapat memiliki tekad yang begitu kuat.
Tahun 2007, bulan Januari, tanggal 28.
Pelaku dibalik kasus kematian keluarga Barnes akhirnya terungkap berkat penyelidikan data Harlowe. Para polisi, menyergap, dan menangkap sang pelaku dibalik kasus tersebut dalam sebuah rumah gudang yang kosong. Harlowe yang berada dibalik kerumunan para polisi, menatap sang pelaku dengan rasa benci yang terpendam. Ia memegang pistol yang dimilikinya, dan berencana untuk mengambil nyawa pelaku tersebut untuk membalas kematian keluarganya. Sebelum ia menarik pelatuk pistol tersebut, tuan Wammy menggengam tangan Harlowe. Menatapnya dengan mata yang penuh rasa kasihan dan pengertian.
"Dengarkan aku, Harlowe. Balas dendam tidak akan membawa nona Silvia, dan tuan Harley kembali ke kehidupan kita... Dan kau tidak pantas untuk mengotori tanganmu, sama halnya pria ini mengotori tangannya dengan mengambil nyawa orang tuamu. Janganlah merendahkan dirimu dengan mengambil balas dendam." Tuan Wammy berkata dengan suara yang pelan. Setelah beberapa saat yang sunyi, Harlowe pun melepaskan pistol dari tangannya. Air mata mengalir keluar dari mata Harlowe. Selama tujuh tahun tersebut, Harlowe tidak memiliki tujuan lain selain membalas dendam. Dalam situasi tersebut dengan Tuan Wammy, Harlowe merasa tertekan dan bingung antara melepaskan masa lalu, rasa sakitnya, dan mendengarkan kata Tuan Wammy. Atau melanjutkan jalannya untuk balas dendam. Namun dia sudah menentukan keputusannya. Pada akhirnya ia melepaskan masa lalu yang menghantuinya.
Kasus tragedi keluarga Barnes akhirnya terselesaikan.