Mohon tunggu...
Deni Humaedi
Deni Humaedi Mohon Tunggu... -

sekarang bergiat di kelompok studi Balai Merdeka Institute yang fokus pada tema-tema filsafat politik, sosial, budaya, dan sastra. Juga bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Jalan Cinta Tuhan

5 November 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada jalan cinta Tuhan

Kali ini kita tak bisa memahami senja

Karena kita anggap awan-awan hanyalah sebatas mainan yang tak pernah memberi makna

Ini hidup memang serupa dedaun yang dihempas angin yang ingin menggoyah keheningan malam

Tapi karena kau, aku tak mau peduli meski sedingin apapun angin

Rinduku akan menulis-nuliskan pada seputih hatimu

Maka izinkanlah meski sedikit sama sekali

Aku rebahkan namamu dilangit-langit bersama namaku

Dan marilah kita menggubah kesepian menjadi lagu cinta

Menuju Tuhan yang senang mencipta buih-buih sunyi

Tersebab cinta adalah Tuhan yang mekar merekah dalam jiwa manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun