Mohon tunggu...
Dekristo
Dekristo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha

mahasiswa/penulis sederhana yang gemar mengangkat topik topik ringan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teruntuk Ibu | Tahukah?

22 Januari 2019   01:17 Diperbarui: 22 Januari 2019   05:46 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Ibu,

Semula semuanya tampak tidak baik-baik saja, tak ada yang perlu dikecewakan sekarang karena semuanya telah dimulai sejak dulu. Saat ini banyak jawaban telah terbuka yang semula aku tidak tahu, sekarang aku mulai sadar beberapa pertanyaan itu. 4 tahun umur yang belum cukup bagi seorang anak untuk memahami apa arti patah hati. Patah hati ditinggal ibu adalah kehancuran yang luar biasa buruk yang pernah kurasakan. 

Sewaktu belajar di TK, aku tidak melihat ibu selama 1 jam  saja sudah membuatku rindu. Maka, aku selalu menantikan jam pulang dan berdiri di pagar aku memegang pagar itu dengan kedua tangan mungilku dan menoleh ke arah jalan menunggu ibu. Dengan motor butut hitam, ibu terlihat datang menjemputku, aku tersenyum lebar dan berlari menghampiri. 

Tahukah ibu ketika itu aku menunggumu dan ini sudah sore,  guru TK ku menawariku tumpangan. "terima kasih bu, tapi aku menunggu ibuku dia pasti datang", jawabku dengan senyum. Suatu hari ibu sungguh-sungguh tak datang,mengapa? malamnya ibu sudah menghilang dari rumah, aku tidak pernah melihatmu lagi sejak saat itu.

Ayah menggantikan posisi ibu sampai saat ini and He is my superdead.

Tahukah ibu? Ayah sangat sabar, dan aku rasa sifat itu menurun padaku. Aku tidak  begitu tahu sifat ibu. Sial, aku bahkan lupa wajah ibu. Saat ini aku kuliah bu, umur ku sekarang 19 tahun. 

tahukah? Sejak ibu pergi tidak ada yang pernah merayakan ulang tahun ku lagi. Aku tidak mempermasalahkan itu, aku mempermasalakan diriku saat ini karena kini aku mulai banyak mengerti apa yang ibu lakukan dulu banyak berdampak bagi kehidupanku.

Tapi tak apa tidak ada yang perlu disesali. Sekarang tantanganku bagaimana melakukan ini semua sendirian Itu saja. 

Terimakasih sudah bersamaku 4 tahun..

 Love,

Anak laki-lakimu (yogyakarta 22-01-2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun