Mohon tunggu...
patrick denykrisnamurti
patrick denykrisnamurti Mohon Tunggu... Lainnya - berkeluarga, bekerja, dan bersepeda

Bapak 2 anak dan 1 Istri

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Metaverse Ibarat Mimpi dan Virus Corona adalah Obat Tidur

15 Februari 2022   15:08 Diperbarui: 15 Februari 2022   15:11 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mulailah pikiran negatif muncul, seiring dengan fakta yang mendukung pikiran itu. Saat ini banyak dibincangkan Metaverse, dunia virtual yang sudah digambarkan di film film puluhan tahun lalu, kini dekat dengan kita.

Atmosfer saat ini mendukung percepatan dunia virtual, dan pemain besar berebut untuk jadi yang pertama. Tapi sebelum itu, kenapa atmosfer ini cepat terbentuk? atmosfer dimana manusia cepat beradaptasi dengan dunia virtual.

Belasan tahun lalu saya termasuk pemain game online Travian. Di dalamnya ada interaksi pemain yang mengharuskan kerja sama kelompok untuk memenangkan permainan. Rapat atau meeting biasa kami lakukan sesama aliansi. Medianya waktu itu Yahoo Messanger dan Skype.

Game online waktu itu juga sudah menerapkan avatar. Karakter yang menggambarkan pemain di dalam game tersebut.

Gender, rambut, warna kulit, tinggi badan, dan seterusnya. Tentu diisi manual oleh sang pemain, suka suka dia mau menggambarkan seperti apa. Ada yang menyerupai dan banyak juga yang mengelabuhi, ekstremnya gender, laki laki mengaku perempuan agar mendapat belas kasihan saat war.

Game game saat ini dengan avatar yang mengambarkan pemain sudah familiar. Interaksi antar pemain sudah dengan avatar, dimana dahulu dibantu aplikasi pesan yang terpisah saat ini sudah langsung di dalam game itu.

Dahulu mayoritas pemain game online dengan PC/laptop, belum seperti saat ini game online dengan gadget yang sangat mobile. Jadi pemain pemain game online old banyak di rumah atau di gamestation atau warung internet.

Apalagi yang dimainkan adalah game real time, dimana waktu di dalam game sama dengan waktu di dunia nyata. Tidak ada pause, waktu tetap berjalan walau kita tidak sedang online. Model game seperti ini sepi peminat, rata rata penjaga warnet yang menjadi pemenang. hehe..

Yang terjadi perlu kerja sama saling menjaga "desa" antar pemain yang online menjaga yang offline. Tidak gampang menjaga aliansi, karena puluhan pemain bahkan ratusan perlu kordinasi. YM dan Skype membantu kami berkordinasi.

Skype waktu itu cukup jernih untuk voice call. Sejauh yang saya ingat YM belum mendukung chat voice, koreksi bila saya salah. Singkatnya voice/video call via internet sudah belasan tahun lalu saya pakai, dan mungkin sudah puluhan tahun lalu dipakai di belahan bumi yang lain, namun mayoritas masyarakat belum familiar.

Saat ini kalau ditanya aplikasi apa untuk konfrensi vidio atau rapat virtual? tentu mayoritas menjawab zoom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun