Mohon tunggu...
Deny Arjuniadi
Deny Arjuniadi Mohon Tunggu... Dosen - Manusia Biasa

Enjoy Your Life

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demo Buruh vs Demo Dokter

29 November 2013   15:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari lalu terjadi aksi demo yang dilakukan oleh Dokter-Dokter Indonesia yang dilakukan serentak diseluruh daerah Indonesia baik di Jakarta maupun kota-kota lain. Demo ini merupakan puncak kemarahan dan kekecewaan Dokter-Dokter Indonesia mengenai kasus yang terjadi di Manado yang bermula pada seorang Dokter yang bernama Ayu mengenai dugaan Malpraktik. Hal ini berakibat Dokter Ayu bersama dua rekannya divonis bersalah oleh Mahkamah Agung. Itulah yang memicu terjadinya demo besar-besaran oleh seluruh profesional kedokteran. Okey, kita tinggalkan sejenak mengenai kasus ini sebab yang ingin saya bahas mengenai hal-hal yang cukup menarik perhatian mengenai demo yang dilakukan oleh dokter.

Kebetulan kantor saya berlokasi di tengah kota yaitu Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat sehingga sudah menjadi pemandangan yang biasa melihat hiruk pikuk para demonstran dalam melakukan orasinya bila sedang berdemo dikawasan Thamrin. Dalam demo buruh saya sudah biasa melihat para buruh bergerombolan melakukan long march diikiti oleh beberapa metromini, kopaja dan bus -bus yang disewa oleh para demonstran untuk mengangkut mereka berangkat dan pulang. Kadang juga sering terjadi keributan oleh para demonstran buruh disebabkan ulah mereka yang tak jarang memicu kekacauan. Dan yang tak kalah pentingnya dampak kemacetan yang terjadi pasca demo yang dilakukan oleh para buruh. Namun pemandangan yang berbeda saya lihat ketika demo yang dilakukan oleh sejumlah dokter Indonesia beberapa hari lalu. Menurut saya demo yang dilakukan oleh dokter -dokter tersebut sungguh berbeda dan patut dicontoh oleh yang lain khususnya buruh jika akan melakukan demo. Beberapa hari sebelum melakukan demo, saya mendapat informasi baik via Broadcast BBm maupun internet bahwa dokter -dokter Indonesia akan melakukan demonstran (seperti info-info broadcast bbm biasa yang sering saya terima bila akan terjadi demo. Contohnya harap hindari jalan Thamrin karena ada demo) yang menurut saya itu biasa. Namun diberitahukan juga, bahwa aksi demo yang dilakukan oleh dokter-dokter Indonesia tidak akan mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas sebab tidak semua dokter yang akan turun ke jalan jadi ada beberapa dokter yang tetap dinas di rumah sakit dan puskemas untuk memberikan pelayanan kesehatan. Sungguh menarik, sebab Dokter-Dokter tersebut tetap berdedikasi untuk tetap memberikan pelayanan dan terlihat manajemen dan persiapan yang bagus dalam melakukan demo tersebut. Coba bandingkan bila Buruh yang demo, tidak ada pembagian tugas antara yang ikut demo dengan yang tetap bertugas kerja di pabrik. Pemandangan yang sedikit menggelitik ketika melihat para dokter-dokter menaiki metromini dan kopaja, jarang-jarang melihat seorang dokter naik metromini dan kopaja lengkap dengan blezzer putih yang sudah identik dengan profesi dokter dan tanpa sungkan berdesak desakan dengan para pendemo dokter yang lain.

Terlihat juga adanya koordinasi antara Dokter-dokter yang melakukan demo dengan kepolisian. Beberapa polisi mendampingan para demostran dokter yang melakukan aksi unjuk rasa dengan cukup tertib dan aman. Memang kemacetan tidak dapat dihindari namun bila dibandingkan saat buruh yang melakukan demo sangat jauh berbeda, kemacetan akan lebih parah. Saya pernah terjebak sampe 2 jam di Jalan Thamrin-KebonSirih-Tugu Tani saat buruh yang melakukan demo. Namun saat dokter yang melakukan demo , saya lihat pukul 03.00 jalan sudah kembali normal dan demo sudah selesai.

Diluar kasus yang sedang terjadi oleh dokter indonesia saat ini, ada kebaikan yang dapat kita ambil yaitu Demo dengan cara yang baik, tertib, santun dan terkoordinir dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun