Mohon tunggu...
Deny Adiyanta
Deny Adiyanta Mohon Tunggu... -

Talenta dan Semangat akan memberikan warna dalam kehidupan yang dijalani. Dipercayakan perkara yang lebih besar karena setia dalam perkara kecil.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencarian Pasangan Hidup

9 Mei 2012   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam kehidupan tentu cinta merupakan hal utama yang diperlukan tiap orang. Namun banyak anggapan karena cinta seseorang menjadi terluka, benarkah cinta itu melukai? Merasa terluka karena cinta merupakan kenyataan hidup yang dihadapi masa kini. Lagu-lagu yang bercerita tentang perasaan cinta yang kemudian terlukai karena sebuah pengkhianatan. Cerita kehidupan selebritis yang diwarnai dengan cinta yang kandas dalam pernikahan dan berujung perpisahan. Lalu seperti apa kita dapat mencintai dengan benar terhadap pasangan kita, tentu hal ini yang sering didambakan tiap orang. Namun selalu saja sulit diupayakan ketika perasaan cinta berubah menjadi perasaan tidak setia. Cinta yang berawal dari subjective love tentu akan menjadi kerapuhan dalam membangun kehidupan cinta. Subjective love merupakan perasaan mencintai pasangan berdasarkan kenampakan fisik dan hal tersebut menyukakan hatinya. Entah itu parasnya yang cantik dengan ditambah suara yang merdu. Hal ini tentu normal bagi pria manapun. Demikian pula seorang wanita yang tertarik pria pada ketampanan dan kegagahan fisiknya.

Ketika orang hidup berpasangan tentu mendambakan kesempurnaan namun tetap ada cidera manusia yakni sikap tidak setia. Jikalau mencintai hanya berdasar kenampakan fisik, waspadalah terhadap bahaya tidak setia karena fisik dapat berubah seiring perjalanan kehidupan dan bertambahnya usia. Untuk itu perasaan cinta dapat dimulai dengan perasaan mencintai secara objective love yakni mau mencintai kelebihan dan kekurangan pasangannya demikian pula mau saling menopang serta melengkapi kekurangan satu dengan yang lain. Jikalau dimulai dari hal ini maka akan terhindar dari bahaya tidak setia sebab cinta dimulai dengan awal kesetiaan yakni tetap mau mencintai dalam suka maupun duka, dalam kelimpahan maupun kekurangan dan mencintai hingga akhir kehidupan. Inilah rancangan kehidupan manusia ketika mengambil keputusan untuk menikah.

Lalu seseorang yang setia bagaimana menemukan pasangannya yang juga setia untuk memasuki sebuah pernikahan? Hal ini perlu diperhatikan supaya kesetiaan mengisi rasa cinta yang dinyatakan kepada pasangan.

Sebagai seorang Kristen tentu akan memilih pasangan yang seiman. Ini bukan persoalan kenampakan agama yang dianut tetapi persoalan penghayatan keyakinan kepada Tuhan dalam hal relasinya dengan Tuhan. Itu berarti dengan sepenuh hati mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat  yang telah menebus segala dosa-dosanya melalui karya kematian, kebangkitanNya dan kenaikanNya ke Sorga untuk menyediakan hidup kekal. Kemudian sikapnya yang takut akan Tuhan yakni mau berbuat dengan ketaatan sekalipun di tempat tersembunyi yang orang lain tidak melihatnya dan mempercayai bahwa Tuhan melihat segala perbuatannya sehingga ia takut berbuat dosa.

Kemudian kematangan pribadi yang dimiliki seperti sikap-sikapnya dalam menghadapi konflik, perasaan, emosinya ketika tertekan, cara komunikasi yang ditampilkan, kepeduliannya pada orang lain, sikap pengertian terhadap perasaan orang lain dan sikapnya yang dapat dipercaya. Terkadang seseorang hanya melihat secara sepintas bahwa calon pasangannya sebagai orang baik saja. Untuk itu perlu menggali kematangan pribadi calon pasangan dari orang-orang terdekatnya yakni sahabat-sahabatnya, saudaranya, orang tuanya dan saat-saat berjumpa dilingkungan pertemanan entah sekolah, kampus dan lingkungan kerja ataupun lingkungan gereja.

Selain itu kita harus melihat sisi tanggung jawabnya dalam kehidupan seperti sekolah yang ditempuhnya selesai dengan baik, penggunaan uang dalam kebutuhan hidupnya dan cara pandang tentang seks ketika berpacaran. Untuk bisa tahu hal ini masih bisa menggunakan orang-orang yang mengenal hidupnya dengan jelas.

Ketika kita mencermati seolah susah dan rumit dalam memulai suatu hubungan dekat sebab pada hakekatnya pacaran dipakai untuk memasuki kehidupan pernikahan. Sebab kita tahu bahwa hidup dengan orang lain itu tidak mudah dan ada berbagai sisi kepribadian yang berbeda dan khas. Kesetiaan akan menolong untuk menumbuhkan rasa cinta yang dalam ketika memasuki kehidupan pernikahan. Akan lebih baik memulai dengan prinsip yang benar sebab calon pasangan kita akan menjadi pendamping seumur hidup. Pepatah mengatakan : ketika seseorang gagal dalam merencanakan sesuatu hal yang penting dalam hidupnya maka ia telah merencanakan suatu kegagalan di masa depan. Nikmatilah dalam proses pencarian pasangan hidup dengan penuh pertimbangan dalam doa, nasehat orang tua dan orang yang dewasa secara rohani. Semuanya demi kebaikan hidup kita dan rancangan kehidupan yang Tuhan kehendaki.

Salam persaudaraan

9 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun