Qiyamul Lail
Malam ini kembali aku tersentak dari tidurku, padahal terasa lelap
Terdiam aku menekur diri, memandang pada sorot lampu, menjelaskan dini kan berlalu
Menitik gemercik air tepat di hadapku, menyadarkan diriku, pergi dari mimpi membuka mata
Gemetar seluruh tubuhku tatkala malam ini begitu dingin
Gemuruh petir semakin membuatku terjaga walau mata masih belum sempurna
Kubaringkan lagi tubuh ini tuk melanjutkan cerita yang tertunda
Ingin rasanya buaian sutra menutupi tubuhku yang terasa kaku
Namun apa daya, itu hanya lamunan yang diam-diam menyisip dalam keheningan
Meski penat dan berat mata ini membuka sempurna, dan siap tuk berjalan
Kaki ini melangkah mencari kesucian , menyambut ketenangan
Setelah takbir berkumandang, tubuh ini merasakan kehangatan
Dingin malam, senyap sunyi sirna telah dirasakan
Dalam doa aku ikhlaskan Ke HadapanNya
Ingin rasanya berbaring kembali, demi menanti pagi
Tapi kalbu menolak, sebab shubuh datang menjelang
Asholatukhairumnannaum..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H