Abstrak
Manusia sebagai makhluk yang tinggal di muka bumi ini, merupakan satu jenis makhluk yang sangat unik. Keberadaan (eksistensi) manusia selalu dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Di satu sisi dia berperan sebagai subjek, dan di sisi lainnya ia berposisi sebagai objek. Manusia mampu untuk mengetahui apa yang sebelumnya tidak ia ketahui.
Subjek yang mempertanyakan objeknya sendiri, kemudian ia mencari jawaban atas objek yang diselidiki, menghasilkan berbagai macam pemahaman atas penapsiran tentang manusia. Berbagai pendekatan pun dilakukan, mulai dari pendekatan manusia sebagai makhluk biologis, sosial, psikilogis, pendekatan filosofis, pendekatan agama dan lain sebagainya. Hal demikian dilakukan oleh manusia demi mendapatkan suatu pemahaman yang totalitas tentang manusia.
Dalam tulisan ini, penulis berupaya untuk melakukan sebuah penjelasan mendasar tentang manusia dari sudut pandang dunia Modern. Sebuah pembabakan zaman, dimana manusia modern mencoba untuk mengupas esensi manusia secara mendalam dan radikal. Secara deduksi, kongklusi sederhana dari proyeksi besar adalah “memanusiakan manusia”.
Key word: Manusia, Modern, Filsafat, Esensi dan Eksistensi.
Pendahuluan
Filsafat Manusia adalah merupakan suatu cabang Filsafat yang mencoba untuk menjelaskan danmengupas tentang arti menjadi manusia. Maksud dan tujuannya adalah supaya manusia memiliki sebuah pemahaman tentang asal dan tujuan manusia hidup di dunia milik bersama ini.
Filsafat Manusia termasuk dalam kajian Ontologi atau Metafisika Filsafat. Berawal dari pertanyaan tentang “ke-apa-an”, melahirkan berbagai macam jawaban dari manusia yeng mempermasalahkan “keber-ada-an” manusia itu sendiri. Dengan kata lain, Manusia biasa disebut juga dengan Antropologia Metafisika atau Psikologi Metafisis, karena Manusia adalah mahluk yang berhadapan langsung dengan diri sendiri dalam dunianya.
Ada beberapa keuntungan mempelajari filsafat manusia, yaitu untuk mendapatkanpemahaman tentang Hakekat (esensi) Manusia dan mendapatkan Fungsi dari keberadaan(eksistensi) manusia di dunia milik bersama ini.
Di dunia Barat khususnya dalam tradisi filsafat, manusia dikaji dalam beberapa pendekatan, diantaranya adalah: pertama, Metode Kritisyaitu Melakukan sebuah kegiatan kritis dari pendapat para filusuf tentang manusia. Biasanya dengan metode ini tidak membawa ke arah pemahaman yang benar-benar positif. Kedua,Metode Analitika BahasayaituBertitik tolak pada penggunaan bahasa sehari-hari dengan menyelidiki hubungan bahasa dengan pikiran, dan kegunaan bahasa dalam ilmu pengetahuan dan filsafat. Ketiga,Metode Fenomenologi yaitusebuah Metode yang berusaha untuk menemukan kembali pengalaman asli dan fundamental melalui beberapa langkah, yaitu fenomena hanya diselidiki sejauh disadari secara langsung, dan fenomena diselidiki sejauh merupakan bagian dari dunia yang dihidupi sebagai keseluruhan.
Di dalam Barat, kita sering mendengar sebuah ungkapan yang dicetuskan oleh Descartes,Cogito Ergo Sum (Aku berfikir maka aku ada). Pernyataan itu adalah formulasi kesadaran zaman modern yang terus dipertahankan hingga abad ke-20. Dari pernyataan tersebut, kita dapat memahami bahwa manusia manusia dapat mengenali dan mengengetahui keberadaannya melalui rasionya (aktivitas berfikir).