Kontroversi Sultan Hamid Algadrie itu bertumpang tindih dengan klaim peran sejarah klan Ba'alawi di Indonesia. Hamid berasal dari Bani Alawi (Ba'alawi). Golongan Ba'alawi jelas punya jasa dalam sejarah nasional misalnya kepeloporan pendidikan modern lewat Jamiat Khair. Namun beberapa tokohnya memang diperbincangkan misalnya Sayyid Usman. Satu tahun belakangan ini kontroversi nasab Ba'alawi mencuat, diramaikan dengan kasus pemalsuan makam lokal yang di-Ba'alawikan.
Lewat media sosial opini publik digiring ke sini dan ke sana. Yang kita kuatirkan adalah adanya pihak ketiga yang mengambil keuntungan lewat isu-isu sejarah. Sejarah memang bisa dipolitisasi, artinya dibuat untuk menggiring pikiran orang. Kalau penguasa ingin menguasai pikiran lewat sejarah dan pembodohan, demikian pula media sosial. Maka, umat harus cerdas. Orang harus menerima yang ini dan menolak yang itu menurut kritisisme ilmiah.
Manusia harus diterima apa adanya. Demikian pula sejarah: yang tidak mesti hitam-putih.
Wallahu a'lam bis shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H