Memang tidak ada jaminan bahwa setelah terbiasa membaca fiksi, peserta didik jadi suka membaca bahan bacaan lain (non-fiksi). Hanya kemungkinan ke arah  itu menjadi lebih besar, ketimbang tidak distimulus sama sekali.
Kalau peserta didik langsung menyenangi non-fiksi fabihi wan'ni'mah, itu yang dicari. Tinggallah tema bacaan diseleksi pada tema-tema yang lebih bermanfaat.
Selain menyusun dan melakukan presentasi makalah dan karya tulis ilmiah, lebih bagus lagi bila diadakan buletin dan majalah sekolah. Para peserta didik menulis dan menerbitkannya untuk publikasi internal. Guru pembimbing bertindak selaku pengawas dan penyunting konten majalah sekolah tersebut. Kegiatan membaca dan menulis menjadi intens sekali. Perpustakaan lengkap, penerbitan buletin, majalah dan majalah dinding diadakan oleh peserta didik atau organisasi kesiswaan. Ada lomba karya tulis ilmiah, lomba menulis puisi barangkali. Ada bengkel baca-tulis seperti yang digagas sekolah alam.
Dengan demikian perintah membaca dalam Surat Al-Alaq ayat 1 benar-benar terejawantah dalam wujud sekolah literer.
Wallahu a'lam bis shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H