Lantas dalam surat Asy-Syura, "Dia telah mensyariatkan agama ini apa yang ia wasiatkan dengannya Nuh dan apa yang Kami wahyukan kepada engkau dan apa yang Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu tegakkan agama dan jangan kalian berpecah belah di dalamnya." (Asy-Syura: 13)
Adapun nabi dan rasul yang nama-nama mereka tidak kita ketahui maka kita imani secara umum dan garis besar saja. Firman Allah, "Dan sungguh telah Kami utus para rasul  sebelum engkau, sebagian mereka ada yang Kami ceritakan dan sebagian mereka ada yang tidak Kami ceritakan." (Ghafir: 78)
Ketiga, implikasi beriman kepada para rasul: membenarkan apa yang mereka (para nabi dan rasul) kabarkan (dari jalur yang sahih).
Keempat, mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada kita yakni Penutup para nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang diutus kepada seluruh manusia. Firman Allah, "Maka Demi Rabbmu, tidaklah mereka beriman sampai mereka menjadikanmu selaku hakim atas apa yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan atas keputusanmu dan mereka taat dengan setaat-taatnya." (An-Nisa: 65)
Diterjemahkan dari Nubdzah fil Aqidah Al Islamiyah karya Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, rahimahullah (hal.37-38)Â
Â
 Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H