Mohon tunggu...
Deny Papanya Deandra
Deny Papanya Deandra Mohon Tunggu... -

Kerja di finance, orang yang humoris dan rada gokilz, mendirikan group d'gokilz land samarinda (facebook), dan aktif menulis, aktif selingkuh dan otak rada sedikit kena pengaruh radio aktif.. karena pernah di culik alien..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lebaran Kaki-kaki Terpasung

27 Agustus 2011   04:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahukah kalian akal sudah tidak lagi menempati kepalaku, fikiranku telah terperangkap pada hentian masa lalu yang tak sanggup aku tinggalkan? Lalu apalah arti hari kemenangan bagiku..

Adzan berkumandang pagi ini, kudengar sejak malam tadi bersahutan gema takbir yang tak lagi aku ingat untuk ku ucapkan.. hanya sebatas gaung yang samar-samar terbersit.. Tubuhku kotor.. pakaian tak melekat dengan baik padanya, sedang aku tak lagi merasakan kaki yang kumiliki.. yang hanya terbujur kaku tak bergerak karena keterbatasan yang lalu menjadi terbiasa, bisakah keduanya berdiri menopang tubuhku menghadap kiblat... kemudian menjatuhkan lututnya menuntunku dalam sujud kepada Tuhanku yang kini akupun lupa.. Mataku hanya mampu kosong memandang sekeliling kotak rapat tempatku tersekap.. hanya sedikit celah yang menyambungkanku pada dunia luar dan udara.. Rantai bergembok yang mengikat kakiku hingga meninggalkan bekas pada kulitnya.. pada daging yang hampir tidak lagi menyelimuti tulangnya.. menjadi satu-satunya teman dalam beberapa tahun ini sejak kutinggal realita dalam kotak hitam memory mati diotakku. Aku tak jengah, tak membantah, tak pula menyiratkan rasa ingin seperti mereka yang berduyun ke Mesjid untuk Sholat Ied bersama keluarga, berpakaian baru dan wangi saling bersilaturahmi.. sementara tak satupun datang menghampiriku.. bahkan hanya untuk sekedar tersenyum melihat keadaanku.. Biarlah dunia lupa kepadaku, seperti akupun telah lupa pada dunia.. Ketidakwarasan ini membuat satu lebaran hanya menjadi 1 hari lagi dimana aku masih belum dipanggil olehNya entah hingga tiba di lebaran berikutnya.. ataukah cukup beberapa hari setelahnya.., namun aku harap secepatnya nafas ini direnggut dan detak diambil dari jantungku, agar kakiku segera bebas berlari... dan jiwa serta fikiranku bebas keluar dari tubuh fana ini..!  Kotak terkutuk ini..! Dunia kejam ini..! Dan aku dapat berlebaran lagi selamanya di alam sana.. *** Dedicated to all people with mentally Ill ; we  should care more about them because they are still human, like us too..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun