Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola

Meminjam Semangat DiCaprio

20 Desember 2016   15:46 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oscar for DiCaprio ||| http://exaggerateworld.com/

Sorot matanya tajam. Meski semburat kesedihan yang amat pedih terpancar jelas, namun semangat hidupnya masih tetap menyala. Sepertinya ia mengalami pencobaan yang sangat berat. Anaknya dibunuh di depan matanya. Kemudian ia harus berjalan melewati pegunungan salju yang dingin dengan tubuh terkoyak dan berdarah-darah akibat serangan beruang. Belum lagi ia harus berenang melewati sungai sedingin es dan memakan hati bison mentah-mentah.

Itulah gambaran hidup seorang bernama Hugh Glass, karakter yang diperankan dengan apik oleh Leonardo DiCaprio dalam The Revenant. Demi mendalami peran tersebut, DiCaprio rela melakukan banyak adegan tanpa pemeran pengganti. Salah satunya adegan memakan hati bison meski sebenarnya ia adalah seorang vegan. Dalam proses syuting, Leo juga hampir terserang hipotermia. Namun pengorbanannya tersebut tak sia-sia. DiCaprio diganjar oleh Piala Oscar yang selama ini diidam-idamkannya.

Sukses adalah proses

Perjalanan Leonardo DiCaprio meraih Oscar cukup terjal. Sebelumnya ia sudah empat kali dinominasikan meski dewi keberuntungan belum melirik rambut pirang dan mata birunya itu. Harus diakui, saat masuk nominasi ada aktor yang lebih baik darinya dan pantas menang, seperti Jamie Foxx atau Mathew McConaughey.

Jordan Belfort || Ravepad.com
Jordan Belfort || Ravepad.com
Nama Leonardo DiCaprio sendiri mulai meroket ketika membintangi film semiporno tentang nakhoda kapal yang matanya kelilipan karena asyik melihat sepasang kekasih sedang bercumbu hingga menabrak gunung es dan kapalnya tenggelam. Film tersebut sukses meraih banyak penghargaan bahkan menjadi film terlaris sepanjang masa. Setidaknya film ini juga menjadi memori bagi anak 90-an ketika rumah sedang sepi dan mencari tontonan menarik (zaman VCD, putar disc yang ke-3).

Setelahnya, Leo membuktikan diri bahwa ia bukan aktor kacangan. Ia tak mau dibayar mahal hanya untuk film adu balap pria botak dengan polisi yang merupakan mantan pegulat, sekumpulan pahlawan yang kemarin baru saja terpecah menjadi dua kubu, atau kisah cinta 'co cuit' antara gadis lugu dengan makhluk pengisap darah. Ia hanya ingin terlibat dalam sebuah karya seni yang semakin mempertajam kemampuan beraktingnya.

Kala membintangi The Wolf of Wall Street, banyak kritikus yang menyebut bahwa Leo telah berada di puncak kematangannya sebagai seorang aktor. Sayangnya meski dinominasikan, Leo harus kembali pulang dengan tangan hampa meski ia dihibur oleh para netizen yang menjadikan kegagalannya sebagai meme.

Kendati demikian, penantian Leo akhirnya terbayar lunas. Kolaborasinya dengan Alejandro Gonzales Inarritu, sang seniman layar lebar asal negeri taco itu, berbuah manis. Leo tidak punya pesaing berarti. Hanya ada Michael Fassbender yang lupa menggigit buah apelnya dan Eddie Redmayne yang habis traveling ke taman lawang, yang dinilai bisa menjadi lawan berat. Seperti sudah diprediksi, piala Oscar akhirnya jatuh ke tangan aktor yang memiliki darah Italia itu.

Hugh Glass || free4KWallpapers.com
Hugh Glass || free4KWallpapers.com
Kapan kesuksesan akan datang?

Kita tahu bahwa perhelatan Piala AFF 2016 melahirkan Thailand sebagai juara. Indonesia lagi-lagi harus puas sebagai runner up. Datang dengan keunggulan satu gol, tim Garuda ternyata tak mampu berbuat banyak ketika tuan rumah memberondong gawang Indonesia dua gol tanpa balas.

Ini adalah kali kelima pasukan Merah Putih menapaki babak final, dan untuk kelima kalinya juga harus puas melihat tim lawan mengangkat piala. Enam tahun silam, Malaysia memupus harapan itu, dan enam tahun sebelumnya lagi giliran Singapura yang memberikan kepedihan serupa. Thailand? Mereka sudah tiga kali mengalahkan Indonesia di partai puncak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun