Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Sewu Dino, Ulasan dan Perbandingan Adaptasinya

27 April 2023   15:53 Diperbarui: 28 April 2023   00:25 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar rumah tua (sumber: Kompas.com) 

Horor dari Sewu Dino terasa kurang nendang meski punya scoring yang mencekam. CGI makhluk halusnya pun bagi saya terasa menggelikan, bukan geli karena jijik atau takut tapi geli karena ingin ketawa saat melihatnya.

Sengarturih yang berwujud seperti kuyang itu lebih seram ketika penampakannya muncul ketimbang saat menyerang manusia. Untunglah masih ada sosok Dela Atmojo yang kerasukan dan berhasil menutupi adegan-adegan horornya.

Kabar baiknya, di post credit kedua ada scene yang cukup menyelamatkan muka Kimo Stamboel dan film ini dimana kita akan melihat kelanjutan dari Sewu Dino yang endingnya memang menggantung.

Semoga di sekuel tersebur MD Pictures selaku rumah produksi memberi kebebasan pada Kimo untuk berkreasi karena saya tahu, ekspektasi pembaca Janur Ireng lebih tinggi ketimbang Sewu Dino dimana ada lebih banyak darah, lebih horor dan lebih mencekam.

Teror mencekam (sumber: Kincir.com) 
Teror mencekam (sumber: Kincir.com) 

N.B:

Meski Sewu Dino juga ada versi novel dengan cerita lebih lengkap dan lebih kompleks, penulis belum sempat membacanya sehingga hanya membuat perbandingan versi utas dengan versi film saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun