Samosir pulang dan mengadukan kejadian itu pada ibunya. Sang putri pun sedih karena Toba telah melanggar janjinya dan meminta Samosir untuk pergi naik ke atas bukit yang tinggi. Tak lama hujan badai datang menggenangi desa tersebut dengan hebatnya. Toba dan seluruh isi desa tenggelam, sementara sang putri kembali ke wujud ikan.
Genangan air itulah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Danau Toba, sementara bukit yang menjadi tempat pelarian sang anak kini menjadi Pulau Samosir.Â
Cerita legenda ini memiliki pesan moral seperti: jangan pernah mengingkari janji dan berpikirlah sebelum berucap.
Cerita rakyat tersebut juga menunjukkan bahwa danau seluas 1.145 kilometer persegi dengan kedalaman hingga 505 meter tersebut ternyata memiliki sebuah kearifan lokal yang tetap dipertahankan sebagai 'Heritage of Toba'.
Kini, ketika semua mata tertuju pada Danau Toba yang menjadi bagian dari program Wonderful Indonesia, tentu saja kearifan lokal ini wajib dipertahankan dan diceritakan pada mereka yang datang.Â
Tujuannya agar mereka, para wisatawan, mengerti dan memaknai hikayat dan pesan moral dibalik terbentuknya danau terbesar di Indonesia tersebut.
Selain Pantai Batu Hoda, Danau Toba juga memiliki keindahan lain seperti Air Terjun Situmurun, Bukit Holbung, Gunung Pusuk Buhit, Desa Tomok, Huta Siallagan hingga Pantai Pasir Putih Parbaba yang menjadikan kaldera ini layaknya kepingan surga yang jatuh ke bumi dan patut kita syukuri dan lestarikan keberadaannya.
Mauliate ma di ho, o Debata.
***
Tak hanya legenda, ada cita rasa yang unik dan menggugah selera yang menaungi Danau Toba. Seperti diketahui, Toba memiliki kuliner khas mulai dari Ikan Arsik, Sambal Andaliman hingga Kopi Sidikalang.